Home » Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kelor untuk Menurunkan Hipertensi di Desa Puhgogor

Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kelor untuk Menurunkan Hipertensi di Desa Puhgogor

Sukoharjo, Bestarinesia.com – Pada tanggal 7 Agustus 2024, Wildan Kurnia Ramadhan, mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri yang tergabung dalam KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024, melaksanakan program pelatihan pembuatan teh daun kelor yang difokuskan untuk menurunkan hipertensi. Acara ini diselenggarakan di lumbung Dukuh Bancaan, Desa Puhgogor, dan dihadiri oleh sekitar 25 orang peserta yang terdiri dari para lansia dan kader posyandu setempat.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang cukup umum, terutama di kalangan lansia. Melihat pentingnya penanganan hipertensi secara alami, Wildan Kurnia Ramadhan merancang pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama lansia, tentang manfaat daun kelor sebagai salah satu alternatif alami untuk mengelola tekanan darah. Daun kelor diketahui memiliki kandungan antioksidan dan nutrisi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

Acara dimulai dengan penjelasan oleh Wildan mengenai hipertensi dan risiko kesehatannya. Ia menjelaskan bahwa hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, pengelolaan tekanan darah menjadi sangat penting, terutama bagi para lansia yang rentan terhadap kondisi ini.

Selanjutnya, Wildan memperkenalkan daun kelor sebagai bahan utama dalam pembuatan teh herbal yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Ia menjelaskan bahwa daun kelor kaya akan kandungan potasium, kalsium, dan antioksidan, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Setelah itu, Wildan mempraktikkan cara membuat teh daun kelor yang sederhana dan mudah diikuti oleh para peserta.

Dalam sesi praktek, para peserta diajak untuk mengikuti setiap langkah pembuatan teh daun kelor, mulai dari pemilihan daun yang segar, pengeringan, hingga penyeduhan. Wildan memberikan tips mengenai cara penyajian teh yang optimal, serta frekuensi konsumsi yang disarankan agar mendapatkan manfaat maksimal dalam menurunkan tekanan darah.

Antusiasme para peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Beberapa peserta bahkan berbagi pengalaman mereka terkait hipertensi dan mencoba teh daun kelor yang disiapkan pada sesi tersebut. Setelah mencicipi teh, beberapa peserta mengungkapkan ketertarikan mereka untuk rutin mengonsumsi teh daun kelor sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan mereka.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar penggunaan daun kelor dalam kehidupan sehari-hari, serta cara lain yang dapat dilakukan untuk mengelola hipertensi secara alami. Wildan dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan penjelasan tambahan mengenai potensi manfaat lain dari daun kelor.

Wildan Kurnia Ramadhan berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, para lansia dan kader posyandu di Desa Puhgogor dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan hipertensi secara alami dan terjangkau. Ia juga berharap bahwa teh daun kelor bisa menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan dan kualitas hidup, terutama bagi para lansia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN TIM II UNDIP untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan yang edukatif dan berkelanjutan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Puhgogor dapat terus mengembangkan pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *