Sukoharjo, Bestarinesia.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat di Desa Marten, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berinsiatif menyelenggarakan program kerja akuaponik Program ini dilaksanakan pada Minggu, 4 Agustus 2024, dan melibatkan berbagai kegiatan yang berfokus pada penerapan teknologi perikanan dan pertanian berkelanjutan.
Akuaponik merupakan sistem budidaya yang menggabungkan akuakultur dengan hidroponik. Sistem ini memungkinkan limbah dari ikan digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menyaring dan membersihkan air untuk ikan. Melalui realisasi program ini sehingga meningkatkan produksi pangan lokal serta memberikan pelatihan keterampilan pertanian modern kepada warga desa.
Masyarakat diberikan edukasi dengan menjelaskan dan mendemostrasikan mengenai dasar-dasar sistem akuaponik, cara merawat tanaman dan ikan, serta teknik pemeliharaan sistem. Pelatihan ini diikuti kisaran peserta sebanyak 40 orang yang terdiri dari PKK. Kegiatan ini melibatkan pemasangan sistem sirkulasi air dan kerangka akuaponik, penebaran benih ikan, serta penanaman sayuran seperti pakcoy. Selain itu, TIM KKN UNDIP juga memberikan pelatihan mengenai cara merawat ikan melalui pemberian probiotik.
Penanaman tanaman pakcoy di akuaponik ini sangat membantu PKK karena tidak perlu media tanam pupuk kandang yang seperti biasa dipakai, lalu menghemat tempat, serta sangat mudah dilakukan karena tidak ada perlakuan khusus seperti pemberian pestisida. Adanya sirkulasi air dari ikan menambah nutrisi bagi tanaman pakcoy, sehingga akuaponik ini sangat cocok bagi ibu-ibu PKK. Pelatihan pembuatan probiotik organik juga mengurangi biaya pembelian probiotik serta mempunyai segudang manfaat mulai dari melancarkan pencernaan ikan hingga dapat menjernihkan air.
Program akuaponik ini telah menunjukkan dampak yang positif. Warga desa melaporkan peningkatan pengetahuan mengenai perikanan dan pertanian berkelanjutan serta manfaat langsung berupa hasil panen sayuran dan ikan yang dapat dikonsumsi sendiri atau dijual. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasar luar dan meningkatkan keamanan pangan lokal.
Tim KKN UNDIP berharap bahwa program ini akan menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah tersebut. Dengan dukungan berkelanjutan dan penerapan teknologi yang tepat, sistem akuaponik di Desa Mertan diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga setempat.
Editor: M. Azis
Tinggalkan Komentar