Sragen, Bestarinesia.com – Senin, 8 Agustus 2024. Desa Jetis Karangpung menghadapi masalah serius terkait dengan tidak adanya tempat penampungan sampah sementara di lingkup RW, sehingga warga desa mengelola sampahnya dengan cara dibakar. Observasi lingkungan menunjukkan perlunya rancangan teknikal detail untuk tempat penampungan sementara guna mengelola limbah rumah tangga.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Desa Jetiskarangpung, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Redita Hasna Shafia dari Program Studi Teknik Lingkungan mengadakan program monodisiplin dengan judul program “Rancangan Teknikal Detail Tempat Penampungan Sementara Tingkat RW untuk Transformasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga di Desa Jetiskarangpung” yang berlokasi di Desa Jetiskarangpung RT.02, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Tujuan diangkatnya program monodisiplin ini adalah sebagai wadah untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien, terorganisir, dan berkelanjutan di tingkat kebayanan serta menyediakan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga secara tepat, mulai dari pemilahan sampah hingga memberikan sampah yang sudah dipilah ke pengepul sampah.
Diharapkan dengan Pembuatan Rancangan Teknikal Detail Tempat Penampungan Sementara (TPS) Tingkat RW di Desa Jetiskarangpung, masyarakat dapat lebih terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah rumah tangga secara berkelanjutan. Rancangan ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Dengan dukungan dari semua pihak, TPS ini dapat berfungsi sebagai pusat pengolahan sampah yang efektif di tingkat RW, mengurangi penumpukan sampah, serta memfasilitasi daur ulang dan komposting secara lebih terstruktur. Semoga inisiatif ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Jetiskarangpung, menjaga kelestarian lingkungan, dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya transformasi pengelolaan limbah yang lebih baik.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar