Home » Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi UMKM Keripik Pisang di Batang tentang Pentingnya Branding Kemasan

Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi UMKM Keripik Pisang di Batang tentang Pentingnya Branding Kemasan

Batang, Bestarinesia.com –  Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus menjadi fokus utama pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal. Salah satu strategi yang saat ini mendapat perhatian khusus adalah branding kemasan. Inovasi dalam kemasan produk dianggap sebagai kunci untuk menarik minat konsumen dan memperluas pangsa pasar.

Menurut data terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, branding kemasan yang efektif dapat meningkatkan visibilitas produk UMKM hingga 30% dan mendorong penjualan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan tren pasar global yang semakin mengutamakan estetika dan fungsi kemasan sebagai bagian integral dari pemasaran produk.

Di Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, terdapat UMKM penghasil keripik pisang. Proses pengolahan keripik pisang ini masih menggunakan metode sederhana, dengan pengupasan dan pengirisan dilakukan secara manual menggunakan pisau. Usaha ini memproduksi keripik pisang sesuai dengan ketersediaan bahan baku, dan produk ini dipasarkan ke beberapa sentra oleh-oleh di wilayah Batang, Weleri, dan Kendal, dengan tiga ukuran kemasan yaitu 250 gram, 500 gram, dan 1000 gram.

Pada Sabtu, 27 Juli 2024, Febriana, salah satu mahasiswa KKN UNDIP dari Program Studi Informasi Humas, melakukan observasi ke tempat produksi keripik pisang milik Bu Wati. Dalam observasi tersebut, dilakukan edukasi mengenai pentingnya branding usaha melalui packaging dan logo usaha.

“Sangat penting bagi setiap pemilik usaha untuk memiliki personal branding yang bertujuan mengenalkan UMKM ke berbagai daerah,” ujar Febriana.

Bu Wati menanggapi hasil dari pembuatan logo sebagai branding kemasan dengan optimisme, “Harapannya dengan adanya logo pada kemasan ini, produk saya bisa lebih dikenal dan bermanfaat bagi usaha saya ke depan.”

 

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *