Batang, Bestarinesia.com – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 melakukan edukasi kepada pemilik bengkel las di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang pada Jumat, 2 Agustus 2024. “Bengkel las adalah tempat usaha yang menyediakan layanan pengelasan berbagai jenis logam dengan metode yang beragam. Pekerjaan ini memiliki risiko kecelakaan yang tinggi jika pengelas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara tepat,” Ujar Syahrul Ramadhan
Ia juga menambhakan bahwa Pengelasan harus dilakukan dengan memastikan keamanan sesuai dengan standar yang berlaku. Banyak kecelakaan dapat terjadi jika proses pengelasan tidak dilakukan sesuai prosedur yang benar.
Dalam rangka menjalankan program kerja KKN ini, Syahrul, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024, memilih untuk mengedukasi bengkel las bubut Mas Aldi, yang sudah lama beroperasi di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Bengkel ini beroperasi setiap hari, dan sering melakukan pekerjaan pengelasan seperti perbaikan bagian-bagian kendaraan.
Dalam kunjungannya, Syahrul menemukan bahwa di bengkel tersebut, para pekerja melakukan pengelasan tanpa menggunakan APD yang sesuai dengan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Mereka hanya mengenakan pakaian sehari-hari tanpa memakai peralatan penting seperti sepatu keselamatan, helm las, masker las, sarung tangan kulit, apron kulit, kacamata las OAW, dan lain-lain yang seharusnya memenuhi standar K3.
Menanggapi masalah ini, Syahrul dari Tim KKN II Universitas Diponegoro Desa Lebo memberikan edukasi dan penjelasan mengenai pentingnya K3 dalam dunia pengelasan. Ia juga menyediakan APD yang sesuai dengan standar, dengan tujuan agar para pekerja bengkel memahami bahaya dan dampak dari tidak menggunakan APD yang benar, serta dapat melakukan pekerjaan pengelasan dengan mematuhi aturan K3. Kini, para pengelas dapat bekerja dengan lebih aman tanpa khawatir akan terjadinya kecelakaan saat bekerja.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar