Batang, Bestarinesia.com- mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan edukasi dan pendampingan terkait kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa Desa Lebo siap menghadapi situasi darurat sesuai dengan standar hukum yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Program ini mencakup edukasi mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana, mulai dari tahap prabencana, saat bencana, hingga pasca bencana. Muhammad Yafshil Azka selaku mahasiswa KKN memberikan pemaparan secara singkat kepada masyarakat dan perangkat desa mengenai prosedur penetapan status darurat, pengenalan jalur evakuasi yang sesuai standar, serta menginformasikan lembaga atau instansi yang dapat bekerjasama untuk saling bekerjasama dalam upaya kesiapan tanggap darurat di tingkat desa.
Setelah pemaparan secara mandiri oleh mahasiswa yang diadakan pada Sabtu, 27 Juli 2024, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali melanjutkan kegiatan dengan mengundang narasumber dari BPBD Batang pada Selasa, 6 Agustus 2024. Narasumber tersebut memberikan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai peran dan tanggung jawab dalam penanggulangan bencana, mulai dari pengelolaan posko darurat hingga langkah-langkah pengerahan sumber daya yang diperlukan. Selain itu, narasumber juga memimpin simulasi bencana yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk perangkat desa dan relawan, dengan tujuan memperkuat koordinasi dan respons dalam situasi darurat.
Simulasi ini dirancang untuk menguji kesiapan dan respons masyarakat jika bencana terjadi secara tiba-tiba. Jalur evakuasi, titik kumpul, serta prosedur penyelamatan dipraktikkan dengan baik, sehingga peserta dapat lebih memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam kondisi darurat. Rambu-rambu evakuasi yang telah dipasang sebelumnya menjadi panduan visual dalam simulasi, memastikan bahwa warga mengetahui jalur aman yang harus diikuti.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Lebo semakin siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Partisipasi aktif dari warga dalam simulasi menunjukkan keseriusan mereka dalam memahami pentingnya kesiapsiagaan. Ke depan, rencana tanggap darurat ini akan terus diperbarui dan dievaluasi secara berkala agar tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebutuhan lokal yang dinamis.
Masyarakat Desa Lebo mengapresiasi kegiatan ini karena memberi mereka pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Mahasiswa KKN berharap, melalui edukasi dan simulasi ini, kesadaran akan pentingnya langkah preventif terus meningkat, menciptakan lingkungan desa yang lebih aman dan tangguh menghadapi berbagai ancaman bencana.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar