Surakarta, Bestarinesia.com – Adanya pondok yang memiliki produksi limbah masakan dan ketertarikan santri untuk mengikuti kegiatan yang menarik, penanganan food waste agar tidak terbuang sia-sia, dapat membantu penyuburan tanaman rumah tangga ataupun berbagai macam tumbuhan yang ada di lingkungan (bunga, buah, tanaman dalam pot, dll.).
Untuk memberikan dorongan kepada generasi muda terutama santri Pondok Pesantren Al-Muayyad dalam penanganan food waste yang tinggi dan berlebih, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 menyusun sebuah program kerja berupa workshop yang bertema “Ecoenzyme: Solusi Ramah Lingkungan dengan Pengelolaan Limbah”. Program ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 8 Agustus 2024 yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Muayyad Kota Surakarta. Program ini ditujukan kepada santri di Pondok Pesantren Al-Muayyad Kota Surakarta.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi mengenai apa itu food waste, kondisi food waste dan limbah di Indonesia, cara penanggulangan atau solusi permasalahan food waste, serta pengertian ecoenzyme. Selanjutnya dilakukan pelatihan pembuatan ecoenzyme berupa praktik pembuatan yang dimulai dari pemotongan limbah sayuran dan buah-buahan, kemudian pencampuran larutan molase dan air, dan diakhiri pencampuran limbah serta air.
Kegiatan workshop atau pelatihan pembuatan ecoenzyme ini bertujuan untuk melatih kreativitas dan menambah wawasan remaja dalam penanggulangan dan pemanfaatan limbah makanan terutama sayur yang buah yang pastinya banyak di area pondok dengan kegiatan yang mudah sehingga mudah ditiru dan berkelanjutan bagi santri pondok Pesantren Al-Muayyad, Kota Surakarta.
Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin santri yang dapat menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk lingkungan sekitar pondok seperti menyiram tanaman (sebagai pupuk), sebagai pengganti sabun pel, sabun mandi, dan pembersih toilet, serta masih banyak kegunaan ecoenzyme dalam kehidupan sehari-hari.
Santri melakukan kegiatan di aula pondok dan melakukan praktik di area depan aula dengan membagi santri kedalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok memiliki jobdesknya masing-masing yaitu kelompok pemotongan limbah sayur dan buah menjadi limbah yang lebih kecil bentuknya, mengambil air dan mencampurkan air dalam galon yang sudah diisi ⅓ nya dengan molase sebanyak 500 ml, dan kelompok yang memasukan limbah serta menutup galon yang telah diisi tadi. Selanjutnya disampaikan juga perawatan dari cairan ecoenzyme yang harus dibuka setiap hari selama 2 minggu pertama.
Kegiatan dilaksanakan dengan antusias santri yang sangat tinggi dibuktikan degan kegiatan yang berjalan dengan baik dan santri melaksanakan jobdesknya dengan semangat, serta terjadinya diskusi yang interaktif antara narasumber dan peserta.
Kontributor : Syifa Ayu Kusuma
Editor: M. Zainduin Aklis
Tinggalkan Komentar