Surakarta, Bestarinesia.com – Dalam rangka menjalankan pengabdian masyarakat, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II meluncurkan sebuah inisiatif inovatif di Kelurahan Keprabon, Surakarta pada Rabu, 5 Agustus 2024. Bertempat di SMP Bintang Laut, tim KKN mengajak para siswa untuk menggagas ide wirausaha kreatif melalui pemanfaatan daur ulang limbah. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan siswa dalam mengembangkan keterampilan berwirausaha sejak dini.
Kelurahan Keprabon merupakan salah satu wilayah perkotaan yang padat dengan aktivitas penduduk, termasuk dalam hal produksi sampah. Banyaknya limbah rumah tangga dan lingkungan yang kurang terkelola dengan baik sering kali menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan. Melihat kondisi ini, tim KKN Universitas Diponegoro berinisiatif untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang dengan mengajarkan cara mengelola limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis.
SMP Bintang Laut dipilih sebagai lokasi utama program ini karena merupakan salah satu sekolah yang memiliki potensi besar dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan remaja. Para siswa diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan bahan-bahan limbah menjadi barang yang memiliki nilai jual, sehingga dapat menjadi bekal mereka dalam berwirausaha di masa depan.
Program ini dilaksanakan melalui serangkaian workshop dan pelatihan yang melibatkan seluruh siswa SMP Bintang Laut, terutama yang duduk di kelas VIII dan IX. Workshop dibagi menjadi beberapa sesi, mulai dari pengenalan konsep daur ulang, identifikasi jenis-jenis limbah yang dapat diolah, hingga pemaparan Langkah produksi dalam membuat produk daur ulang. Pada tahap awal, para siswa diperkenalkan dengan konsep dasar daur ulang dan pentingnya pengelolaan sampah. Tim KKN memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis limbah, baik organik maupun anorganik, serta potensi masing-masing limbah untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
Para siswa juga diajarkan tentang prinsip-prinsip dasar wirausaha, seperti bagaimana memulai bisnis, mengidentifikasi pasar, dan cara pemasaran produk. Selanjutnya, siswa diberikan pelatihan praktis tentang cara mengolah limbah menjadi produk yang menarik. Beberapa limbah yang digunakan antara lain botol plastic dan daun kering. Tim KKN memberikan contoh produk yang bisa dibuat, seperti briket dan juga pot tanaman.
Antusiasme siswa dalam mengikuti program ini sangat tinggi. Mereka tidak hanya belajar tentang cara mengelola limbah, tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang peluang usaha yang bisa dikembangkan dari bahan-bahan yang awalnya dianggap tidak berguna. Beberapa siswa bahkan menunjukkan kreativitas yang luar biasa dengan menciptakan produk baru yang unik dan inovatif.
Selain menghasilkan produk, program ini juga berhasil menumbuhkan minat wirausaha di kalangan siswa. Beberapa siswa bahkan menyatakan keinginan mereka untuk terus mengembangkan produk daur ulang ini dan mencoba memasarkan hasil karya mereka di luar sekolah. Tim KKN juga membantu siswa dalam merancang strategi pemasaran, termasuk bagaimana memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar.
Program ini diharapkan memiliki dampak jangka panjang bagi siswa dan lingkungan sekitar. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, siswa tidak hanya dapat menciptakan produk yang ramah lingkungan tetapi juga memiliki potensi untuk mandiri secara ekonomi melalui usaha kecil-kecilan. Selain itu, program ini juga memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi volume sampah di Kelurahan Keprabon, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang.
Kegiatan KKN Universitas Diponegoro di Kelurahan Keprabon ini merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan dan lingkungan dapat bersinergi untuk menciptakan peluang ekonomi yang kreatif. Melalui pemanfaatan limbah, siswa SMP Bintang Laut tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mendapatkan keterampilan praktis yang dapat mereka kembangkan menjadi usaha mandiri di masa depan.
Kontributor: Aulia Rahmat Salihah
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar