Home » Mahasiswa KKN Undip Optimalisasi UMKM Melalui Pemanfaatan Hidroponik di Kelurahan Keprabon

Mahasiswa KKN Undip Optimalisasi UMKM Melalui Pemanfaatan Hidroponik di Kelurahan Keprabon

Surakarta, Bestarinesia.com – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II hadir dengan inovasi yang berpotensi besar dalam mendukung perekonomian lokal di Kelurahan Keprabon, Surakarta, pada Kamis, 8 Agustus 2024. Kami mengusung program optimalisasi Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi hidroponik untuk memproduksi sayur segar dan berkualitas tinggi. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang usaha baru, serta dapat menekan biaya produksi bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Keprabon.

Kelurahan Keprabon yang terletak di pusat Kota Solo merupakan daerah padat penduduk dengan lahan terbatas membuat kurangnya lahan untuk penghijauan. Sebagian besar warga di daerah ini bergantung pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mata pencaharian utama. Banyak dari UMKM ini bergerak di bidang kuliner, khususnya yang menggunakan sayuran dan lalapan sebagai bagian dari menu mereka. Untuk menekan biaya produksi yang terus meningkat, menanam lalapan sendiri menjadi pilihan yang lebih bijak.

Namun, karena keterbatasan lahan dan kurangnya pengetahuan mengenai pemanfaatan lahan yang sesuai dengan lingkungan perkotaan dan potensi wilayah, belum banyak warga yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah mereka untuk bercocok tanam. Hal ini mendorong kami, Tim II KKN Universitas Diponegoro di Kelurahan Keprabon untuk mengembangkan program hidroponik sebagai solusi yang tidak hanya mampu menekan biaya produksi bagi UMKM, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas di Kelurahan Keprabon.

Melihat permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro menggagas solusi dengan memanfaatkan teknologi hidroponik. Hidroponik adalah metode pertanian tanpa tanah yang menggunakan air yang telah diperkaya dengan nutrisi, memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih sehat. Teknologi ini sangat cocok diterapkan di daerah perkotaan dengan lahan terbatas seperti Keprabon. Selain itu, hidroponik juga lebih ramah lingkungan dan dapat menghasilkan sayuran berkualitas tinggi dengan masa panen yang lebih cepat.

Program ini diawali dengan membuat sampel hidroponik yang kemudian Tim KKN mengadakan workshop yang dihadiri oleh para pengurus UMKM di Kelurahan Keprabon atau biasa disebut SINTABOMA (Sinergitas Kampung Wisata Keprabon Maju Bersama). Dalam workshop tersebut, tim KKN memperkenalkan berbagai jenis sistem hidroponik yang dapat digunakan, mulai dari sistem wick yang sederhana hingga sistem NFT (Nutrient Film Technique) yang lebih canggih. Para peserta diajarkan cara merancang, membangun, dan merawat instalasi hidroponik dengan biaya yang terjangkau. Selain itu, tim juga memberikan pengetahuan dasar tentang nutrisi tanaman, pengaturan pH, serta cara memonitor pertumbuhan tanaman secara optimal.

Pelaku UMKM yang terlibat dalam program ini juga merasakan dampak positif langsung. Mereka tidak hanya mendapatkan pasokan sayuran segar dengan harga yang lebih kompetitif, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas produk kuliner mereka. Meskipun program ini telah berjalan dengan baik, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan penyebaran pengetahuan dan teknologi hidroponik di kalangan masyarakat yang lebih luas. Tidak semua warga memiliki akses atau pengetahuan yang cukup untuk memulai instalasi hidroponik sendiri. Oleh karena itu, tim KKN Undip terus melakukan pendampingan dan pelatihan lanjutan, serta berupaya menggandeng pemerintah daerah untuk menyediakan bantuan modal atau instalasi hidroponik bagi warga yang membutuhkan.

Program optimalisasi UMKM melalui pemanfaatan hidroponik di Kelurahan Keprabon yang digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini merupakan langkah inovatif dalam mendukung ketahanan pangan lokal sekaligus memberdayakan masyarakat. Dengan teknologi hidroponik, lahan sempit dan terbatas tidak lagi menjadi penghalang untuk memproduksi sayuran segar dan berkualitas tinggi.  Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, tantangan lingkungan dan ekonomi dapat diubah menjadi peluang yang menguntungkan bagi masyarakat. Di masa depan, diharapkan teknologi hidroponik ini dapat diadopsi lebih luas, tidak hanya di Kelurahan Keprabon, tetapi juga di wilayah-wilayah lain di Surakarta dan sekitarnya, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *