Home » Bangkitkan Puskesmas Pembantu Desa: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Tempelrejo Ubah Puskesmas Pembantu dengan Cetuskan GEMPITA!

Bangkitkan Puskesmas Pembantu Desa: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Tempelrejo Ubah Puskesmas Pembantu dengan Cetuskan GEMPITA!

Sragen, Bestarinesia.com– Mahasiswa KKN Tim II 2023/2024 Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam pemberdayaan masyarakat. Kali ini, melalui program Gerakan Mengembangkan Puskesmas Pembantu Terpadu dan Aktif (GEMPITA) Desa Tempelrejo, para mahasiswa KKN UNDIP berfokus pada peningkatan kualitas layanan Puskesmas Pembantu (PUSTU) di Desa Tempelrejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Puskesmas Pembantu Desa Tempelrejo awalnya sudah berdisi sejak lama, namun pada tanggal 10 Juli 2024 Puskesmas Pembantu Desa Tempelrejo telah mendapatkan ILP (Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer). ILP adalah sebuah upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat. Langkah ini diambil oleh pemerintah desa untuk memastikan bahwa warga Desa Tempelrejo dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus menempuh jarak jauh. Dengan adanya Puskesmas Pembantu yang kembali aktif, masyarakat kini dapat menikmati layanan kesehatan gratis yang disediakan melalui program BPJS, sehingga beban finansial untuk mendapatkan perawatan medis menjadi lebih ringan.

Meskipun Puskesmas Pembantu ini telah kembali berfungsi dan siap melayani kebutuhan kesehatan warga, permasalahan fasilitas dan sanitasi di Desa Tempelrejo masih menjadi tantangan besar. Salah satu isu yang cukup mengkhawatirkan adalah rendahnya kesadaran warga tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Kebiasaan ini sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit menular, tetapi belum sepenuhnya dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk.

Selain itu, penggunaan alas kaki di luar rumah juga masih menjadi masalah yang perlu perhatian serius. Banyak warga, terutama anak-anak, yang masih terbiasa berjalan tanpa alas kaki, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi cacing. Infeksi cacing ini dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada anak-anak, karena dapat menyebabkan anemia dan masalah pertumbuhan. Oleh karena itu, selain menyediakan layanan kesehatan, Puskesmas Pembantu Desa Tempelrejo juga berperan penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit.

Program GEMPITA hadir dengan tujuan utama untuk memberdayakan Puskesmas Pembantu di Desa Tempelrejo agar menjadi lebih aktif dan terpadu dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Desa Tempelrejo. Dalam program ini, mahasiswa KKN UNDIP Tim II Desa Tempelrejo menyelenggarakan berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, dengan fokus pada peningkatan kualitas sanitasi dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA).

Salah satu kegiatan utama yang diadakan adalah praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai perwujudan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat. Melalui kegiatan ini, Karenina Rahma Ayu (21) salah satu anggota mahasiswa KKN Tim II UNDIP mengajarkan teknik cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang benar kepada warga berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), terutama anak-anak, ibu rumah tangga, dan lansia sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Selain edukasi mengenai cara Cuci Tangan Pakai Sabun, Karenina juga memberikan poster tata cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang baik dan benar.

Selain itu, salah satu anggota mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Ivano Patrick Pasomba (21) juga merancang dan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dengan sistem injak kaki di Puskesmas Pembantu Desa Tempelrejo. Fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan kebersihan dan mencegah penularan penyakit dengan mengurangi kontak langsung pada keran air. Dengan sistem injak kaki yang inovatif ini, warga desa dapat mencuci tangan dengan lebih higienis dan nyaman, mendukung upaya peningkatan kesehatan dan sanitasi di lingkungan masyarakat. Fasilitas ini tidak hanya memudahkan warga dalam menjaga kebersihan tangan, tetapi juga dilengkapi dengan papan informasi mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun. Tempat cuci tangan sistem injak kaki ini diharapkan dapat meningkatkan kebersihan dan mengurangi risiko penularan penyakit.

Tak hanya fokus pada sanitasi, program GEMPITA juga menyoroti pentingnya pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Nurul A’syifa (21) & Anggun Zakiyah (21) mengadakan pengadaan taman TOGA di halaman belakang Pustu dan menyediakan papan informasi yang menjelaskan nama-nama tanaman serta manfaatnya. Warga Desa Tempelrejo kini dapat memanfaatkan tanaman TOGA ini untuk kebutuhan kesehatan sehari-hari, seperti obat herbal dan pencegahan penyakit. Taman TOGA yang disediakan antara lain kencur, jahe, kunyit, katuk, kumis kucing, serai, dan lainnya.

Sebagai bagian dari upaya digitalisasi dan pemetaan kesehatan, mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Karenina Rahma Ayu (21) juga menciptakan peta digital yang menampilkan sebaran balita dengan status gizi buruk dan gizi normal, serta sebaran ibu hamil, termasuk mereka yang memiliki risiko tinggi. Peta ini menjadi alat penting bagi PUSTU dan perangkat desa dalam memantau kondisi kesehatan ibu dan anak di Desa Tempelrejo, serta dalam merencanakan intervensi yang lebih tepat sasaran.

Program GEMPITA yang digagas oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP ini mendapatkan apresiasi positif dari warga dan perangkat desa Tempelrejo. Kepala Desa Tempelrejo, Bapak Agung Dwi Harjanto, menyatakan, “Kami sangat bersyukur dengan adanya program GEMPITA ini. Puskesmas Pembantu kami kini lebih aktif dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.”

Kepala Puskesmas Pembantu Ibu Bidan Desa Tempelrejo, Ibu Sumiyati, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan program GEMPITA oleh mahasiswa KKN UNDIP. “Program GEMPITA yang digagas oleh mahasiswa KKN ini sangat membantu dalam meningkatkan layanan dan fasilitas Puskesmas Pembantu kami. Inisiatif seperti fasilitas cuci tangan dengan sistem injak dan pengadaan tanaman TOGA benar-benar memberikan manfaat nyata bagi warga. Selain itu, peta digital yang dibuat juga sangat bermanfaat dalam memantau kondisi kesehatan ibu dan anak di desa kami. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan lebih jauh.”

Dengan berakhirnya program KKN ini, para mahasiswa berharap apa yang telah mereka lakukan dapat terus berlanjut dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Program GEMPITA diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memberdayakan Puskesmas Pembantu untuk mendukung kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *