Pekalongan, Bestarinesia.com. – Pergeseran pola hidup sedentari telah merubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih pasif bergerak dan meningkatkan faktor risiko terjadinya hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit berbahaya yang kerap kali disebut sebagai “the silent killer” (pembunuh senyap). Hal ini disebabkan karena hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata pada tahap awal, tetapi dapat mengancam nyawa jika tidak diobati.
Berdasarkan hasil dengan Bidan Desa Mejasem dan Kader Kesehatan, hipertensi merupakan salah satu permasalahan penyakit tidak menular (PTM) yang banyak ditemukan di masyarakat Desa Mejasem. Meskipun demikian, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan menerapkan gaya hidup sehat masih rendah.
Masalah tersebut mendorong Amahda Haisatul Falah, mahasiswa jurusan keperawatan dari Tim II KKN Undip Desa Mejasem untuk melaksanakan program kerja “Pengendalian Hipertensi pada Lansia di Desa Mejasem melalui Skrining Hipertensi dan Senam Hipertensi untuk Mengontrol Tekanan Darah”. Adapun kelompok risiko hipertensi yang dimaksudkan adalah ibu-ibu dengan usia 30 – 60 tahun.
Program kerja yang digagas oleh mahasiswa KKN Tim II Undip yang diadakan tanggal 21 Juli 2024 meliputi beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi sosialisasi bahaya penyakit hipertensi dan pelaksanaan senam sebagai upaya pengendalian dan pencegahan hipertensi. Pemberian pendidikan terkait asal muasal seseorang dapat menderita hipertensi hingga cara pencegahan dan pengelolaan hipertensi. “Kegiatan sosialisasi yang udah dilakukan mbaknya ini bisa jadi langkah awal yang baik untuk mewujudkan keluarga sehat yang terhindar dari hipertensi. Semoga ndak cuma hari ini aja tapi juga diterapkan sama ibu-ibu di rumah ya” ujar Bu Isti.
Sebagai langkah nyata upaya pengendalian hipertensi pada ibu-ibu di Desa Mejasem, Amahda mengajak ibu-ibu untuk senam anti hipertensi di akhir pekan. Tindakan ini diambil sebagai bentuk luaran program kerja yang dilaksanakan dengan harapan dapat memotivasi pengadaan kegiatan senam rutin ibu-ibu di Desa Mejasem untuk mencegah hipertensi.
Ibu Anggun selaku ketua PKK memberikan apresiasi atas inisiatif penggiatan senam cegah hipertensi ini. “Semoga melalui program mahasiswa KKN ini dapat meningkatkan motivasi ibu-ibu untuk melanjutkan dan mengaktifkan kegiatan senam rutin di Desa Mejasem,” ujarnya. Kegiatan dengan target sasaran ibu-ibu rumah tangga ini diharapkan mampu menjadi langkah awal pengadopsian gaya hidup sehat pada setiap keluarga di Desa Mejasem.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar