Home » Wedang Uwuh: Minuman Legendaris dari Tradisi Menuju Tren Kesehatan yang Mendunia

Wedang Uwuh: Minuman Legendaris dari Tradisi Menuju Tren Kesehatan yang Mendunia

Klaten, Bestarinesia.com. – Kamis, 15 Agustus 2024, Wedang uwuh merupakan minuman tradisional ciri khas Daerah Istimewa Yogyakata (DIY) yang terbuat dari campuran berbagai rempah dan herbal alami. Nama “Wedang Uwuh” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang terdiri atas kata “wedang” yang berarti minuman panas dan “uwuh” berarti sampah.

Kedua kata tersebut mengacu pada tampilan minuman yang akan dihidangkan karena bahan bahanya terlihat berantakan seperti tumpukan sampah daun ketika diseduh. Meskipun demikian, wedang uwuh memiliki rasa yang khas dan kaya akan manfaat kesehatan.

Dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional, mahasiswa KKN Tim II UNDIP bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Temuireng bekerja sama mengenai keberlanjutan penjualan produk “Wedang Uwuh BUMKARI.”

Kegiatan ini diadakan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal masyarakat Desa Temuireng melalui promosi produk-produk tradisional, baik secara langsung maupun media sosial. Selain itu, wedang uwuh juga memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan Desa Temuireng karena komposisi yang terkandung di dalamnya mudah ditemukan.

“Oh, iya, Mbak. Untuk bahan-bahan seperti kayu secang, daun pandan, jinten hitam, dan lain-lain memang banyak yang jual di sini,” ujar Bapak Harnowo, salah satu anggota BUMDes Desa Temuireng.

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah anggota BUMDes pada tanggal 07 Agustus 2024. Dalam pelaksanaannya, Lintang Leila, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, menyampaikan mengenai “Tips dan Trick Copywriting dalam Penjualan Wedang Uwuh”.

Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi mengenai strategi branding dan pendaftaran merk produk wedang uwuh, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Temuireng tidak hanya melestarikan warisan kuliner tradisional, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi seluruh masyarakat di Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *