Home » Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang SMBG di Desa Jaten

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang SMBG di Desa Jaten

Karanganyar, Bestarinesia.com – Dalam upaya mendeteksi dini dan mencegah penyebaran diabetes melitus (DM) di Desa Jaten, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Dyah Nurpertiwi Fakultas Kesehatan Masyarakat, mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi kader kesehatan desa tentang Self-Monitoring of Blood Glucose (SMBG) yang dilaksanakan pada hari Senin, 29 Juli 2024 di kediaman Kepala Dusun Bulu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader dalam melakukan pemantauan gula darah secara mandiri, sehingga masyarakat dapat lebih waspada terhadap risiko diabetes.

Dyah Nurpertiwi menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular di Desa Jaten, di mana diabetes melitus menjadi salah satu fokus utama. “Penting bagi masyarakat untuk bisa melakukan pemantauan gula darah secara rutin. Dengan melibatkan kader kesehatan, kami berharap informasi dan praktik SMBG ini bisa diterapkan secara berkelanjutan di desa,” ujar Dyah.

Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan sesi teori yang mengupas tuntas tentang diabetes melitus, mulai dari faktor risiko, gejala, pencegahan, pengobatan hingga pentingnya pemantauan gula darah secara berkala. Dalam sesi ini, Dyah juga menjelaskan tentang alat-alat yang digunakan dalam SMBG, seperti glucometer, lancet dan lainnya serta cara penggunaannya.

Setelah sesi teori, para kader kesehatan desa diajak untuk mengikuti praktik langsung pemantauan gula darah menggunakan glucometer. Setiap kader diberi kesempatan untuk mencoba alat tersebut, dengan bimbingan dari Dyah dan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat. Dalam praktik ini, para kader diajarkan cara membaca hasil pemantauan, serta langkah-langkah yang perlu diambil jika hasil gula darah menunjukkan adanya indikasi diabetes.

Selain pelatihan, Dyah juga melakukan pendampingan kepada para kader kesehatan dalam pelaksanaan SMBG di lapangan. Di mana Dyah memantau dan memberikan arahan kepada kader dalam melakukan pemantauan gula darah kepada warga desa. Dalam pendampingan ini, Dyah juga memastikan bahwa para kader mampu memberikan edukasi dan penyuluhan yang benar kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga sebagai langkah pencegahan diabetes.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari kader kesehatan dan masyarakat Desa Jaten. Para kader merasa lebih percaya diri dalam melakukan pemantauan gula darah dan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada warga. Salah satu kader kesehatan, Ibu Bayan, menyatakan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Sekarang kami bisa membantu warga desa untuk memantau kesehatan mereka dengan lebih baik dan mencegah diabetes sejak dini.”

Dyah Nurpertiwi berharap bahwa pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat Desa Jaten. “Kami berharap kader kesehatan dapat terus melanjutkan pemantauan gula darah ini secara mandiri dan rutin, sehingga dapat mendeteksi diabetes lebih awal dan mencegah komplikasinya,” ujarnya.

Untuk mendukung keberlanjutan program ini, Dyah juga berencana untuk menyusun poster dan leaflet pelatihan yang dapat digunakan oleh kader kesehatan sebagai panduan dalam melakukan SMBG di masa mendatang.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui edukasi dan pemberdayaan kader kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari diabetes di Desa Jaten.

 

Kontributor: Dyah Nurpertiwi

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *