Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Peringatan Isra Mi’raj di SDN 2 Kalongan tahun ini berlangsung meriah dengan adanya kerja sama bersama Tim KKN MBKM Kelompok 46 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Tim KKN yang tengah menjalankan tugasnya di Desa Kalongan selama dua bulan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Acara yang digelar pada Jumat, (31/01/24) di aula sekolah dihadiri oleh seluruh siswa dengan penuh antusias. Bapak dan Ibu Guru menjadi pembicara dalam peringatan ini, menyampaikan makna Isra Mi’raj dalam Islam. Tim KKN 46 UPGRIS juga menyediakan berbagai hadiah bagi siswa yang berani maju menjawab pertanyaan seputar Isra Mi’raj, sebagai upaya meningkatkan semangat belajar keagamaan.
Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting dalam Islam, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit ketujuh dalam waktu semalam. Kejadian ini menjadi mukjizat yang wajib diyakini oleh setiap muslim.
Dalam bahasa Arab, Isra Mi’raj disebut al-Isra’ wal-Mi’raj (الإسراء والمعراج). Isra’ berasal dari kata sara yang berarti ‘perjalanan malam’, sedangkan Mi’raj bermakna ‘kendaraan’ atau ‘alat untuk naik’.
Isra Mi’raj dalam Al-Qur’an diabadikan dalam Surah Al-Isra’ dan An-Najm: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra’ [17]:1)
“Maka, apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm [53]:12-18)
Isra Mi’raj menjadi bukti kebesaran Allah SWT dan terjadi di tengah situasi dakwah Nabi di Makkah yang penuh ujian. Melalui perjalanan ini, Rasulullah bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya yang juga mengalami tantangan dalam berdakwah.
Selain itu, peristiwa ini menjadi momen ditetapkannya kewajiban salat bagi umat Islam. Awalnya, Allah mewajibkan salat 50 kali sehari, kemudian dikurangi menjadi lima waktu setelah beberapa kali permohonan Rasulullah.
Peringatan Isra Mi’raj di SDN 2 Kalongan diharapkan semakin menumbuhkan pemahaman siswa tentang pentingnya peristiwa ini serta memotivasi mereka untuk lebih bersemangat menjalankan ibadah salat.
Tinggalkan Komentar