Home » Pembuatan Probiotik Berbahan Molase untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan Lele

Pembuatan Probiotik Berbahan Molase untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan Lele

Pemalang (06/08/2024) –  “Permasalahan dalam kegiatan budidaya perikanan adalah pertumbuhan yang lambat, rendahnya manajemen kualitas air, dan adanya penyakit atau patogen pada kultivan budidaya. Dimana pembudidaya di Desa Surajaya mempunyai permasalahan  pada saat budidaya ikan lele yaitu banyaknya kematian pada saat budidaya, kualitas perairan budidaya yang kurang baik, dan pertumbuhan ikan yang kurang maksimal,” ujar Ahnaf Diantana

Oleh karena itu Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro, Desa Surajaya, Ahnaf Diantana membuat pelatihan “Pembuatan Probiotik Rabal (Ragi dan Bakteri Asam Laktat) Berbahan Dasar Molase atau Tetes Tebu untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan, Peningkatan Efisiensi Pakan, dan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Ikan Lele (Clarias sp.)”

Program edukasi dan pelatihan pembuatan probiotik rabal dilakukan oleh Ahnaf Diantana dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang dijadikan sebagai program kerja monodisiplin. Program ini dilaksanakan di rumah pak Wiwind selaku pembudidaya ikan lele di Dusun Slarang, Desa Surajaya. Program edukasi dan pelatihan pembuatan probiotik rabal dilaksanakan dengan memberikan materi mengenai probiotik rabal, manfaat, dan pembuatan probiotik rabal secara langsung.

Ahnaf Diantana menjelaskan bahwa probiotik merupakan mikroba hidup dalam media pembawa yang menguntungkan bagi ikan, karena menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meingkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan dalam proses penyerapan zat nutrisi, meningkatkan kesehatan, dan memproteksi dari penyakit patogen tertentu.

Lanjutnya ia menyampaikan bahwa probiotik rabal adalah probiotik hasil fermentasi ragi tape dengan bakteri asam laktat yang didalamnya mengandung bakteri Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae. Probiotik Manfaat dari probiotik rabal yaitu meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan, mempercepat waktu panen, dan menghemat pakan, mampu meningkatkan bobot ikan, meingkatkan daya tahan tubuh atau amunisi ikan agar lebih kuat menghadapi serangan penyakit dari perubahan suhu/iklim, mampu meingkatkan penyerapan protein dari alga air kolam dan pakan menjadi daging secara maksimal, dan menghilangkan bau air (green water) akibat amoniak dan gas beracun yang dihasilkan dari kotoran ikan.

“Probiotik rabal yang berhasil menunjukkan ciri-ciri dari bau yang wangi seperti ragi (fermentasi), warna kecoklatan, dan jika diperlihatkan terlihat sedikit gerakan pada permukaan cairan probiotik. Penggunaan probiotik rabal dilakukan untuk pembibisan padaa pakan dengan mencampurkan 20 ml probiotik rabal dan air secukupnya dengan 1 kg pakan, dan aduk sampai merata. Biarkan pakan dan probiotik rabal meresap dalam 10-20 menit untuk membantu proses pencernaan pakan pada usus ikan. Pengunaan probiotik ini dapat digunakan 2 kali sehari,” tambah  Ahnaf Diantana

Pembuatan probiotik rabal berbahan dasar tetes tebu di Desa Surajaya merupakan langkah inovatif yang tidak hanya memanfaatkan sumber daya lokal dengan bijaksana tetapi juga berpotensi membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian desa. Dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak di desa akan menjadi kunci keberhasilan dan manfaat jangka panjang dari inisiatif ini.

 

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *