Sukoharjo, Bestarinesia.com – Sereh, tanaman yang selama ini dianggap biasa kini menjelma menjadi emas hijau bagi masyarakat Desa Mojorejo. Berkat inovasi mahasiswa, sereh diolah menjadi produk unggulan yang bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menorehkan prestasi dengan sukses menyelenggarakan program pembuatan semprotan anti serangga alami berbahan dasar sereh di Pendopo Balai Desa Mojorejo.
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) ini berhasil menyulut semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan dilaksankan pada Selasa, (06/08/24).
Masalah gangguan serangga yang kerap dialami masyarakat Desa Mojorejo, terutama akibat keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbesar di Kabupaten Sukoharjo dan kebiasaan membuang sampah sembarangan yang masih menjadi fenomena umum, menjadi latar belakang diselenggarakannya program ini. Mahasiswa KKN melihat peluang besar untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan potensi alam desa, yakni tanaman sereh yang melimpah.
“Sereh bukan hanya tanaman biasa, tetapi juga memiliki khasiat luar biasa sebagai anti serangga alami,” ujar Enggar, salah satu inisiator program. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal ini guna meningkatkan kualitas hidup dan menjaga lingkungan.”
Selama kegiatan, para peserta diajarkan secara langsung cara membuat semprotan anti serangga dari bahan-bahan sederhana yang mudah didapat. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak negatif penggunaan pestisida kimia.
Antusiasme peserta sangat tinggi. “Saya sangat senang dengan program ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya juga bisa membuat produk yang bermanfaat untuk keluarga,” ungkap Ibu Suwarti selaku Ketua PKK Desa Mojorejo.
Selain memberikan manfaat bagi kesehatan, pembuatan semprotan anti serangga alami juga berguna untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Mojorejo. Sereh yang selama ini dianggap sebagai tanaman biasa, kini dapat diolah menjadi produk unggulan yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil menengah berbasis potensi lokal,” tambah Annisa Shifa Prasetyo, salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. “Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara berkelanjutan.”
Program pembuatan semprotan anti serangga alami ini berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari seluruh pihak. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan.
Diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan di masa mendatang, sehingga Desa Mojorejo dapat menjadi contoh desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar