Pekalongan, Bestarinesia.com – (23/07/2024). Bullying seringkali kita jumpai dimana-mana, salah satunya ialah sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi anak-anak mengembangkan ide dan kreatfitasnya berpalih menjadi tempat perundungan. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Quena.id, perundungan atau bullying banyak terjadi di sekolah karena beberapa hal seperti Kurangnya Kesadaran, Ketidak Seimbangan Kekuatan, Media Sosial, dan Lingkungan Rumah.
Perundungan atau bullying sendiri merupakan penyalahgunaan kekuatan serta perilaku agresif atau yang bertujuan untuk menyakiti orang lain yang dilakukan oleh rekan atau peers secara berulang dan melibatkan ketimpangan kekuatan baik secara nyata atau menurut anggapan antara pelaku dan korban.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Satria Charel baik secara langsung maupun tanya jawab kepada pihak sekolah terdapat pembullyan atau perundungan yang terjadi di SDN 01 Mejasem. Pada pengamatan secara langsung Satria Charel menyaksikan sendiri banyak siswa melakukan bullying dengan cara main tangan atau fisik kepada siswa lain.
“Iya mas disini sering terjadi pembullyan, contohnya masih banyak siswa yang manggil nama temen sendiri pakai nama bapaknya. Bagus mas kalau memang masnya mau sosialisasi mengenai bullying, karena sekolah juga membutuhkan sosialisasi tentang bullying” Ujar Bu Devi selaku Guru SDN 01 Mejasem
Hal tersebut menggerakan Satria Charel untuk melakukan program kerja di SDN 01 Mejasem dengan judul “Pendidikan Gerakan Anti Bullying sebagai Upaya Preventif Mencegah Perundungan di Area SDN 01 Desa Mejasem” sebagai implementasi Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Pendidikan gerakan anti bullying tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 22 Juli 2024 sampai dengan 23 Juli 2024 dengan audience siswa kelas 5 dan 6. Pada sosialisasi tersebut Satria Charel menjelaskan kepada siswa SDN 01 Mejasem mengenai pengertian bullying, macam-macam bullying, dampak bullying hingga aturan mengenai bullying.
Pada akhir sesi pemaparan sosialisasi Satria Charel selaku penggagas proker mengajak siswa SDN 01 Mejasem untuk mengikuti kampanye aksi anti bullying dengan cara membuat poster bersama.
“Adapun saya melaksanakan program kerja ini ialah bertujuan memupuk kesadaran hukum sedini mungkin, sebagai contohnya implementasi UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang dibalut dengan aksi anti bullying. Saya mengajak anak-anak membuat poster anti bullying juga sebagai upaya nyata menekan angka bullying yang ada di SDN 01 Mejasem” Ujar Satria Charel selaku penyelenggara Program Kerja.
Kontributor: Satria Charel F. S
Dosen Pembimbing Lapangan: Ichlasul Ayyub, SS., M.Si.
Lokasi: SD Negeri 01 Mejasem,Desa Mejasem, Kec. Siwalan Kab. Pekalongan
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar