Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Mahasiswa KKN Tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 17 melaksanakan program kerja unggulan pada tanggal 28 September 2025, yaitu Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi anti nyamuk bersama ibu-ibu PKK Dusun Siroto, Desa Nyatnyono. Kegiatan ini berlangsung di rumah Ibu Ketua PKK Dusun Siroto RW 5 dan disambut antusias oleh ibu-ibu PKK.
Puji Ratna Sari selaku salah satu mahasiswa KKN menyampaikan pelatihan ini merupakan wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya dalam memberikan keterampilan baru yang bermanfaat untuk rumah tangga sekaligus memiliki nilai ekonomi.
“Keunikan dalam pelatihan ini kami mengangkat potensi lokal Desa Nyatnyono yang dikenal sebagai salah satu penghasil cengkeh terbesar di daerahnya. Bahan cengkeh inilah yang kemudian diolah menjadi minyak atsiri untuk bahan dasar lilin aromaterapi anti nyamuk,” tambah Puji Ratna Sari.
Menurut ketua tim KKN Tematik UPGRIS Kelompok 17, Jerusalem menjelaskan bahwa pemilihan cengkeh sebagai bahan utama lilin aromaterapi bukan sekadar untuk mengusir nyamuk, tetapi juga untuk memperkenalkan bahwa hasil bumi desa dapat dimanfaatkan lebih luas. Cengkeh memiliki aroma khas yang terbukti mengandung minyak atsiri dengan sifat antiseptik dan pengusir serangga alami. Dengan mengolah cengkeh menjadi produk kreatif, diharapkan ibu rumah tangga juga memiliki tambahan pengetahuan tentang diversifikasi hasil pertanian.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi tentang manfaat lilin aromaterapi dan kandungan minyak atsiri pada cengkeh yang efektif sebagai pengusir nyamuk. Selanjutnya mahasiswa memandu secara langsung tahapan pembuatan lilin aromaterapi, mulai dari pemilihan dan persiapan bahan dasar lilin, proses pengambilan dan pencampuran minyak atsiri cengkeh, peleburan bahan lilin dan pencetakan dalam berbagai bentuk menarik, serta tips pengemasan dan strategi pemasaran agar bernilai jual. Ibu-ibu PKK terlihat bersemangat mengikuti pelatihan ini, mereka berantusias mencoba langsung mencampur bahan, menuang lilin cair ke gelas.
Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, lilin aromaterapi berbahan cengkeh ini diharapkan menjadi peluang usaha rumahan yang bernilai ekonomi. Mahasiswa KKN juga memberikan panduan sederhana untuk menghitung biaya produksi dan harga jual agar produk ini dapat dikembangkan menjadi usaha mikro di Dusun Siroto.
Ketua PKK Dusun Siroto mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini yang telah memberi bekal kepada ibu-ibu PKK tentang wirausaha.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat karena selain menghasilkan produk yang berguna bagi keluarga, juga membuka wawasan ibu-ibu PKK tentang peluang usaha baru yang memanfaatkan potensi lokal,” ungkap Ketua PKK.
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN Tematik UPGRIS Kelompok 17 berharap ibu-ibu PKK Dusun Siroto dapat terus mengembangkan keterampilan ini sehingga tidak hanya menciptakan rumah bebas nyamuk secara alami, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui wirausaha berbasis hasil bumi lokal.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bukti sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam memberdayakan potensi desa. Dengan dukungan penuh masyarakat, diharapkan inovasi seperti pembuatan lilin aromaterapi berbahan cengkeh dapat terus berlanjut bahkan setelah program KKN berakhir.
Leave a Comment