Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kelompok 75 melaksanakan Workshop Digital Marketing, yang ditujukan pada kelompok Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kab. Semarnag. Kegiatan diadakan di Café Strombo, pada Minggu (10/03/2024).
Puluhan pelaku UMKM yang berasal dari Desa Branjang, mengikuti kegiatan sosialisi dan kepelatihan Digital marketing. Tujuan diadakan kepelatihan ini, guna pelaku-pelaku UMKM di Desa Branjang bisa memanfaatkan perkembangan di era digitalisasi, dengan memasarkan produknya melalui laman-laman digital.
Fokus kepelatihan digital marketing yang diadakan oleh teman-teman Mahasiswa KKN UPGRIS, salah satunya dengan membuat konten promosi produk yang lebih menarik. Dikarenakan dengan hal tersebut, pelaku UMKM akan lebih optimal dalam memasarkan produknya.
“Di era digitalisasi ini saya rasa perlu sekali mengajak pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya lewat digital dengan menggunakan konten yang menarik lewat sosial media” ujar Diah Ayu perwakilan mahasiswa KKN kelompok 75.
Menurut Diah Ayu, dengan adanya kegiatan tersebut di harap pelaku UMKM di Desa Branjang lebih mengerti dunia marketing berbasis digital sehingga bisa meningkatkan kualitas penjualan produk yang mereka buat. “Lalu, kegiatan ini harapan saya bisa membantu pelaku UMKM untuk memasarkan produknya” jelasnya.
Kegiatan tersebut juga di respon baik oleh peserta pelaku UMKM yang hadir, mereka berharap dengan adanya workshop ini dapat membantu para pelaku UMKM yang ada di Desa Branjang dalam pemasaran produknya.
“Harapannya, dengan adanya workshop digital marketing yang di selenggarakan teman-teman KKN UPGRIS ini bisa menambah ilmu baru bagi kami terkait pemasaran,” ungkap Teguh salah satu peserta workshop digital marketing.
Lebih lanjut teguh yang kesehariannya sebagai produsen gula aren cair, menyadari potensi sumber daya alam di Desa Branjang. Hal ini yang mendasari Masyarakat sekitar, memulai memanfaatkan beberapa sumber daya alam dalam beberapa macam bentuk olahan.
Meski beberapa inovasi dalam pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) sudah dilakukan, masyarakat Desa Branjang menemui kendala dalam memasarkan produk yang telah dibuat.
“Karena sebetulnya sumber daya alam yang ada di Desa Branjang itu banyak sekali dan kami juga banyak membuat inovasi dari sumber daya alam yang kita miliki, tatapi kendalanya itu pasarnya belum ada.” Tutupnya.(syihab)
Tinggalkan Komentar