Pemalang, Bestarinesia.com- Pada hari Senin, 12 Agustus 2024, telah dilaksanakan program kerja dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “Optimalisasi Potensi Pariwisata WIPPAS melalui Pemetaan Digital dan Brand Guidelines” di Desa Surajaya.
Program ini dihadiri oleh perangkat desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pengelola Wisata Pangeran Purbaya Surajaya (WIPPAS). Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali dan meningkatkan potensi wisata WIPPAS yang sempat terabaikan melalui pemetaan digital yang komprehensif serta penyusunan panduan merek (brand guidelines) sebagai strategi rebranding.
Acara dimulai pada pukul 15.00 WIB di Sekretariat BUMDes dan dihadiri oleh perangkat desa, pengurus BUMDes, serta pengelola WIPPAS, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Bapak Supri, selaku perwakilan perangkat desa menyampaikan harapannya agar program ini dapat menjadi langkah awal kebangkitan WIPPAS yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tim KKN Undip yang telah berinisiasi untuk membantu pengembangan WIPPAS. Semoga dengan adanya pemetaan dan panduan merek yang jelas, WIPPAS dapat dikenal lebih luas dan menjadi sumber pendapatan bagi desa,” ujar Bapak Hartoyo dalam sambutannya.
Salah satu output utama dari program kerja ini adalah pemetaan digital wilayah wisata WIPPAS serta penyusunan brand guidelines yang diharapkan dapat menjadi panduan dalam pengelolaan dan promosi wisata ini di masa mendatang. Pemaparan mengenai pemetaan digital disampaikan oleh Raihan Pradipta Alvito Yahya, ketua tim pelaksana program kerja, menjelaskan pentingnya pemetaan digital untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan mudah diakses oleh wisatawan.
“Dengan adanya pemetaan digital, wisatawan dapat dengan mudah mengakses lokasi-lokasi strategis di WIPPAS, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memperbaiki citra wisata ini,” ujar Raihan.
Selain itu, Bapak Hartoyo, perwakilan dari pengelola WIPPAS, menyampaikan harapannya terkait program ini. “Kami berharap dengan adanya brand guidelines yang baru, WIPPAS bisa lebih dikenal luas dan mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya,” kata Hartoyo.
Program kerja ini juga melibatkan pelatihan kepada pengelola wisata terkait penggunaan pemetaan digital dan implementasi brand guidelines. Harapannya, dengan kolaborasi ini, WIPPAS dapat kembali menjadi destinasi wisata unggulan di Desa Surajaya.
Acara ditutup dengan penyerahan hasil pemetaan digital dan brand guidelines kepada pengurus BUMDes dan pengelola WIPPAS. Para peserta terlihat antusias dengan program ini dan berharap bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan Desa Surajaya dan WIPPAS.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar