Universitas Sebelas Maret melalui Program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Proposal ini diajukan oleh tim mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya dalam bidang teknologi konstruksi dan bangunan. Proyek ini dipimpin oleh Muhammad Kevin Adistya Putra (NIM K1521042) dengan bimbingan dari Lilis Trianingsih, S.Pd., M.Pd.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif yang memanfaatkan teknologi AR dan VR guna meningkatkan pemahaman siswa SMK dalam bidang konstruksi atap baja ringan. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa SMK memahami konsep kompleks dalam konstruksi atap baja ringan. Dengan memanfaatkan teknologi AR dan VR, siswa dapat memvisualisasikan dan berinteraksi dengan objek 3D dalam lingkungan nyata atau virtual, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka (Azuma, 1997; Frank & Kapila, 2017; Pribeanu et al., 2017; Wang et al., 2018).
Ketua pelaksana proyek ini, Muhammad Kevin Adistya Putra, menyatakan bahwa penggunaan AR dan VR diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Teknologi ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep teknis, tetapi juga mengembangkan keterampilan soft skills seperti kreativitas dan pemecahan masalah (Chang & Hwang, 2018; Di Serio et al., 2013; Kirner et al., 2012; Wojciechowski & Cellary, 2013).
Pengembangan media ini dilakukan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Proses ini dimulai dengan analisis kebutuhan pembelajaran, perancangan konten dan aplikasi, hingga implementasi dan evaluasi di kelas. Salah satu tantangan utama adalah mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kurikulum yang ada secara efektif dan efisien (Frank & Kapila, 2017; Pribeanu et al., 2017).
Dr. Ida Nugroho Saputro, Kepala Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, mendukung penuh inisiatif ini. “Penggunaan teknologi AR dan VR dalam pendidikan kejuruan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih imersif dan interaktif, yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa untuk dunia kerja di industri konstruksi,” ujarnya.
Proyek ini juga melibatkan uji coba terbatas di SMK untuk mengevaluasi efektivitas media pembelajaran tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan pada prosiding internasional atau jurnal nasional terakreditasi, serta menjadi acuan dalam penyusunan skripsi terkait pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi (Wu et al., 2013; Chang & Hwang, 2018).
Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pendidikan kejuruan dengan menyediakan alat pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Inovasi ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dalam meningkatkan kualitas pendidikan (Kizilcec et al., 2014).
Proyek ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman teknis siswa, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan soft skills seperti kreativitas dan pemecahan masalah. Dengan demikian, diharapkan dapat mencetak lulusan SMK yang berkualitas dan siap bersaing di industri konstruksi (Kirner et al., 2012; Wojciechowski & Cellary, 2013).
Ditulis Oleh: Muhammad Kevin Adistya Putra
Tinggalkan Komentar