Sukoharjo, Bestarinesia.com. Sembilan Belas pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Ganesha, Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, tampak bersemangat mengikuti demonstrasi pembuatan bio-briket yang digelar pada Sabtu (27/7). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda tentang alternatif bahan bakar ramah lingkungan yang dapat dihasilkan dari limbah organik.
Acara yang berlangsung di rumah Ketua Dusun Plarung Desa Cabeyan. Dalam pemaparannya, Yunita selaku mahasiswa TIM KKN UNDIP Gelombang II menjelaskan pentingnya inovasi dalam mengolah limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai guna, salah satunya adalah bio-briket.
Ketua Dusun Plarung Desa Cabeyan, Bapak Maryanto, dalam sambutannya, mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Karang Taruna Ganesha yang selalu aktif dalam kegiatan positif. Dengan adanya pelatihan ini, saya harap para pemuda bisa memanfaatkan limbah di sekitar kita menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomi,” kata Maryanto.
Demonstrasi pembuatan bio-briket diawali dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang diperlukan, seperti sekam padi, yang kemudian di sangrai hingga berubah warna menjadi kecoklatan lalu dicampur dengan bahan perekat berupa tepung tapioka. Setelah itu, Yunita menunjukkan hasil bio-briket dari sekam padi sebagai bahan bakar.
Para pemuda-pemudi Karang Taruna Ganesha terlihat antusias dan aktif terlibat dalam proses pembuatan bio-briket. Salah satu anggota, Rifa, mengungkapkan kegembiraannya atas pengetahuan baru yang diperoleh. “Ini pengalaman pertama saya membuat bio-briket. Ternyata tidak sulit dan bisa menjadi alternatif bahan bakar yang lebih murah dan ramah lingkungan. Kami juga berencana untuk memproduksi lebih banyak dan menjadikannya usaha bersama,” ujar Rifa.
Selain demonstrasi, acara ini juga dilengkapi dengan diskusi tentang potensi pasar bio-briket dan bagaimana memasarkan produk ini kepada masyarakat luas. Para peserta diajak untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan bio-briket sebagai produk unggulan desa yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Acara ditutup dengan pembagian hasil bio-briket yang sudah jadi kepada beberapa peserta untuk dicoba di rumah masing-masing. Yunita selaku mahasiswa TIM KKN UNDIP Gelombang II berharap kegiatan ini dapat menginspirasi pemuda lainnya di desa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melihat limbah sebagai peluang, bukan sekadar masalah. Dengan adanya kegiatan ini, Desa Cabeyan diharapkan bisa menjadi contoh desa yang mandiri energi dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memberdayakan pemuda dalam prosesnya.
Tinggalkan Komentar