Home » Pembuatan Probiotik Rabal Berbahan Dasar Molase atau Tetes Tebu untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan, Efisiensi Pakan, dan Daya Tahan Tubuh Ikan Lele

Pembuatan Probiotik Rabal Berbahan Dasar Molase atau Tetes Tebu untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan, Efisiensi Pakan, dan Daya Tahan Tubuh Ikan Lele

Karanganyar, Bestarinesia.com. Pada Jumat,  26 Juli 2024. Desa Botok merupakan salah satu desa yang memiliki potensi dalam bidang perikanan dan pertanian. Namun, perikanan sering kali menghadapi masalah terkait kesehatan ikan, khususnya dalam hal pencernaan. Probiotik Rabal adalah solusi yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN untuk meningkatkan kesehatan ikan melalui pendekatan alami. Program ini ditujukan untuk masyarakat Dusun Sumberejo dan menjadi langkah nyata dalam mengatasi masalah utama yang selama ini menghambat produktivitas perikanan.

Program edukasi dan pelatihan pembuatan probiotik rabal dilakukan oleh Dafatkhur Rohman Ulil Al Bab dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang dijadikan sebagai program kerja monodisiplin. Dafatkhur menjelaskan bahwa probiotik merupakan mikroba hidup dalam media pembawa yang menguntungkan bagi ikan, karena menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meingkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan dalam proses penyerapan zat nutrisi, meningkatkan kesehatan, dan memproteksi dari penyakit patogen tertentu.

Manfaat dari probiotik rabal yaitu meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan, mempercepat waktu panen, dan menghemat pakan, mampu meningkatkan bobot ikan, meingkatkan daya tahan tubuh atau amunisi ikan agar lebih kuat menghadapi serangan penyakit dari perubahan suhu/iklim, mampu meingkatkan penyerapan protein dari alga air kolam dan pakan menjadi daging secara maksimal, dan menghilangkan bau air (green water) akibat amoniak dan gas beracun yang dihasilkan dari kotoran ikan.

Dafatkhur juga menyampaikan probiotik rabal yang berhasil menunjukkan ciri-ciri dari bau yang wangi seperti ragi (fermentasi), warna kecoklatan, dan jika diperlihatkan terlihat sedikit gerakan pada permukaan cairan probiotik. Penggunaan probiotik rabal dilakukan untuk pembibisan padaa pakan dengan mencampurkan 20 ml probiotik rabal dan air secukupnya dengan 1 kg pakan, dan aduk sampai merata. Biarkan pakan dan probiotik rabal meresap dalam 10-20 menit untuk membantu proses pencernaan pakan pada usus ikan. Pengunaan probiotik ini dapat digunakan 2 kali sehari.

Luaran dari program ini tidak hanya berupa produk probiotik rabal, tetapi juga poster yang dapat digunakan sebagai panduan bagi masyarakat yang belum sempat mengikuti pelatihan. Diharapkan dengan adanya dokumentasi ini, pengetahuan tentang pembuatan dan manfaat probiotik rabal bisa tersebar lebih luas, tidak hanya di Desa Botok tetapi juga di desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat mendorong Desa Botok menjadi salah satu desa percontohan dalam pembuatan probiotik rabal. Dengan upaya yang terus menerus dan dukungan dari berbagai pihak, Desa Botok dapat menjadi contoh sukses bagaimana teknologi tepat guna dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

 

Penulis : Dafatkhur Rohman Ulil Al Bab

Dept/Fak : Akuakultur /FPIK

DPL : Ahmad  Ainun Najib., S.H., M.H.

Editor: M. Zainudin Aklis

 

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *