Pemalang, Bestarinesia.com – Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 melakukan edukasi tentang pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah perikanan di Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Yuliana Pramono Putri, selaku pemateri dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa ikan memiliki nutrisi yang lengkap dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain nilai gizi yang tinggi, ikan juga memiliki potensi ekonomis yang besar jika diolah dengan tepat. Ia mengungkapkan bahwa kepala dan tulang ikan, yang sering dianggap limbah, sebenarnya dapat diolah menjadi pupuk organik selain dijadikan tepung ikan.
“Limbah merupakan masalah di banyak industri, termasuk dalam industri penangkapan, penanganan, pengangkutan, distribusi, dan pemasaran ikan. Limbah ini dapat berupa ikan yang terbuang, tercecer, serta sisa olahan yang menghasilkan cairan. Selain itu, limbah juga dapat berasal dari proses pemotongan, pencucian, dan pengolahan produk,” tambah Yuliana.
Pupuk organik, lanjutnya, adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair. Pupuk ini digunakan untuk memasok bahan organik, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sesuai dengan PERMENTAN No. 2/Pert./HK.060/2/2006.
Dalam proses pembuatan pupuk organik, biasanya ditambahkan mikroorganisme seperti Azospirillum sp., Trichoderma sp., dan EM4 untuk mempercepat dekomposisi. Selama fermentasi atau pengomposan, bahan-bahan organik mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme heterotropik seperti bakteri, fungi, aktinomisetes, dan protozoa, di mana karbon berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tersebut.
Adapun langkah-langkah membuat pupuk organik dari limbah perikanan adalah sebagai berikut:
- Persiapan Bahan: Siapkan limbah perikanan seperti jeroan, kepala, tulang, sisik, dan ekor ikan.
- Proses Pemblenderan: Blender jeroan dengan 500 mL air dan 150 mL molase 3%.
- Penambahan Dedak: Blender kembali campuran dengan 250 gram dedak padi dan 500 mL air.
- Penuangan: Tuang campuran ke dalam wadah botol plastik.
- Penambahan EM4: Tambahkan EM4 untuk mempercepat proses fermentasi.
- Fermentasi: Simpan dalam wadah tertutup selama kurang lebih 2 minggu.
Keunggulan Pupuk Organik dari Limbah Perikanan:
- Unsur hara yang dihasilkan lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk anorganik.
- Aplikasi pada tanaman hias dapat membuat daun lebih mengilap, menghasilkan lebih banyak bunga, dan memperpanjang umur tanaman.
- Bahan baku yang melimpah dan proses pembuatan yang murah.
- Harga jual lebih bersaing dibandingkan dengan produk impor yang cenderung mahal.
- Pupuk ini lebih ramah lingkungan.
Mahasiswa KKN Undip berharap dengan adanya edukasi ini, masyarakat Desa Surajaya dapat lebih memanfaatkan limbah perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar