Semarang, Bestarinesia.com –Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah meluncurkan program unggulan bernama Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus pada Selasa, 29 Oktober 2024. Kegiatan launching ini diadakan secara virtual oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhrudin Karmani, sebagai upaya memperkuat budaya literasi di kalangan pendidikan Ma’arif NU.
Program GLM Plus tidak hanya berfokus pada literasi dasar, tetapi juga mencakup literasi numerasi dan pendidikan inklusi, diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis. Gerakan ini dilandasi oleh nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah, kebangsaan, dan kebudayaan.
Menurut Fakhrudin, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam literasi, dibuktikan oleh peringkat Indonesia dalam survei World’s Most Literate Nations dan Programme for International Student Assessment (PISA) yang rendah. Fakhrudin berharap GLM Plus menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran literasi, baik di lingkungan guru maupun siswa.
GLM Plus sendiri terbagi menjadi tiga aspek program utama, yaitu: Gerakan Literasi Ma’arif yang meliputi berbagai kegiatan literasi seperti literasi jurnalistik, ilmiah, sastra, dan numerasi; penguatan penerbitan di beberapa media Ma’arif NU; serta penguatan pendidikan inklusi dengan dukungan pelatihan dan sarana pendidikan inklusi.
Pada GLM Plus episode pertama, kegiatan diadakan secara virtual dengan sembilan sesi. Di sesi pertama, GLM Plus Part 1 mengangkat tema Gerakan Literasi Karya Tulis Jurnalistik dengan materi manajemen branding madrasah berbasis digital.
Materi yang disampaikan dalam GLM Plus selanjutnya beragam, mulai dari penulisan artikel opini, artikel ilmiah, puisi, hingga cerita pendek dengan tema pendidikan. Setiap sesi bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta, baik di bidang karya jurnalistik, ilmiah, maupun sastra.
Ada pula Gerakan Literasi Digital yang mengajarkan pembuatan meme, animasi, dan musik untuk kebutuhan branding pendidikan. Ini bertujuan agar peserta mampu mengemas konten pendidikan dengan cara kreatif dan sesuai perkembangan teknologi.
Sesi lain dari GLM Plus mengedepankan literasi numerasi dan pendidikan inklusi, di mana peserta diajarkan peningkatan kompetensi numerasi serta layanan pendidikan inklusi bagi madrasah dan sekolah Ma’arif NU.
Koordinator GLM Plus, Hamidulloh Ibda, melaporkan bahwa hingga acara ini berjalan, terdapat 387 pendaftar yang berpartisipasi. Ibda juga mendorong guru, kepala sekolah, dan peserta didik di lingkungan Ma’arif NU untuk terus mengikuti kegiatan GLM Plus demi penguatan literasi di Jawa Tengah.
Launching GLM Plus ini ditutup dengan pemutaran video dan dilanjutkan dengan Diklat GLM Part 1 yang diikuti oleh lebih dari 150 peserta. (mza)
Tinggalkan Komentar