Home » Menekan Tingginya Kebutuhan Pakan ikan, Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Inovasi Pakan Ikan dengan Fermentasi Probiotik EM4 dan Molase

Menekan Tingginya Kebutuhan Pakan ikan, Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Inovasi Pakan Ikan dengan Fermentasi Probiotik EM4 dan Molase

Sukoharjo, Bestarinesia.com – Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan budidaya, Cintya Monika, Mahasiswa TIM KKN Undip dari program studi akuakultur mengajak Yoyok (pembudidaya ikan koi) untuk melakukan inovasi dengan membuat pakan ikan menggunakan fermentasi probiotik EM4 (Effective Microorganisms) dan molase yang dilakukan di Dukuh Banyuripan, Desa Cabeyan pada Kamis, 25 Juli 2024. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan melalui efektivitas penggunaan pakan supaya pakan yang diberikan tidak berlebih dan persentasenya besar untuk menjadi daging.

Cintya menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah mengikuti kelas yang berkaitan dengan nutrisi dan pakan ikan. Karena hal tersebut, Cintya dapat memberikan pelatihan tentang budidaya ikan berkelanjutan dan efisien. “Proses pembuatan pakan fermentasi ini terbilang sederhana. Fermentasi dibuat dengan menambahkan 1 sendok molase ke dalam 1 liter air lalu diaduk. Apabila sudah tercampur ditambahkan lagi dengan 1 tutup EM4 dan diaduk. Simpan selama 3-5 hari lalu fermentasi dapat diberikan ke pakan komersial dengan cara disemprot lalu dijemur hingga kering,” ujarnya.

“Dengan menambahkan EM4 dan molase, pakan menjadi lebih bergizi dan mudah dicerna oleh ikan. Selain itu, probiotik dalam EM4 juga dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan ikan,” Cintya menambahkan.

Hasil awal dari penggunaan pakan fermentasi ini cukup menggembirakan. Pertumbuhan ikan terlihat lebih cepat dan kualitas air dalam kolam juga menjadi lebih baik. Yoyok sebagai pembudidaya ikan hias berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh petani ikan lainnya sehingga dapat meningkatkan produksi ikan secara berkelanjutan.

Tidak hanya itu, Cintya juga menjelaskan tentang CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Baik sesuai dengan anjuran dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan). Yoyok sebagai pembudidaya ikan hias merasa senang dengan adanya penjelasan CBIB karena itu adalah hal yang baru baginya. “Dengan penjelasan dari mbak Cintya, saya jadi lebih paham kiat-kiat budidaya yang baik dan benar mulai dari persiapan budiaya sampai ke penanganan hasil budidaya,” ujarnya.

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *