Muhammad Hilmi Zakaria, pemuda berasal dari desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan terpilih menjadi satu-satunya delegasi Grobogan dalam Konferensi Pemuda Nasional (KPN) (20/05/2024).
Konferensi ini merupakan wadah bagi pemuda untuk menjadi tonggak terdepan, melestarikan dan merayakan warisan budaya dan tradisi mereka yang relative heterogen. Forum ini juga mempertemukan pemuda diseluruh nusantara untuk berdiskusi membahas isu startegis.
Acara yang akan digelar di Semarang, Jawa Tengah pada 28-30 Mei 2024. Acara ini merupakan hasil kolaborasi dari (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) APEKSI, (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) APKABSI dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Hilmi merupakan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Semarang yang aktif dalam kegiatan sosial dibidang pendidikan dan perempuan. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi intra kampus, salah satunya yaitu Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa 2022. Selain itu, ia aktif di organisasi ekstra kampus yaitu (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) PMII Universitas PGRI Semarang.
“Tidak menyangka bisa lolos diantara ratusan orang pendaftar di seluruh Nusantara, terlebih lagi menjadi satu-satunya pemuda yang lolos dari Grobogan” ujar Hilmi.
Sebanyak 56 pemuda terpilih menjadi delegasi berbagai kabupaten/kota yang akan berdiskusi isu strategis seperti pendidikan, perempuan dan anak, kesehetan dan lingkungan hidup, serta pariwisata dan UMKM.
Mengangkat isu perempuan dan pendidikan, Hilmi berkomitmen meningkatkan indeks pembangunan pemuda Grobogan. Masih banyak pemuda Grobogan yang masih tidak berpendidikan dan angka pernikahan dini nomor 2 se-Jawa Tengah.
“Menurut Pengadilan Agama Purwodadi, sebanyak 801 remaja mengajukan dispensasi nikah pada tahun 2023,” katanya
Dari itu, Hilmi mengusulkan peningkatan kuota beasiswa bagi masyarakat yang membutuhkan dan infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, pemerintah daerah berkolaborasi dengan organisasi ataupun komunitas untuk meningkat pendidikan dan mengurangi pernikahan dini di Grobogan.
“Saya berharap apa yang saya sampaikan dan perjuangkan ini dapat menjadi masukan dan penyelesaian di tingkat Nasional,”katanya.
Hasil diskusi dan aspirasi dari pemuda akan disusun dalam buku “Aspirasi Pemuda” sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah dan DPR RI, serta disampaikan kepada pemerintah daerah asal delegasi, dengan harapan dapat membantu permasalahan yang ada.(azis)
Tinggalkan Komentar