Temanggung, Bestarinesia.com – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kertosari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, menggelar Penerapan pembuatan yellow traps bagi hama tanaman kopi untuk perkebunan kopi di Desa Kertosari sebagai peningkatan kesejahteraan petani.. Pelatihan ini dipimpin oleh Rolland Revioda, salah satu anggota tim, dengan sasaran utama Kelompok Tani (POKTAN) Among Tani dusun klebakan Desa Kertosari.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk membantu para petani kopi di Desa Kertosari dalam mengatasi masalah hama yang kerap menyerang tanaman mereka. Yellow trap, yang merupakan perangkap serangga dengan memanfaatkan warna kuning sebagai daya tarik, diperkenalkan sebagai metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan. Dalam pelatihan yang berlangsung pada (29/07/24), Rolland Revioda menjelaskan pentingnya pengendalian hama untuk meningkatkan produktivitas kopi. Ia juga memberikan demonstrasi langsung cara membuat yellow trap menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah didapat, seperti plastik berwarna kuning dan bahan perekat.
Para petani yang tergabung dalam POKTAN terlihat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Mereka diajak untuk langsung mencoba membuat dan memasang yellow trap di lahan pertanian kopi mereka. Rolland berharap, dengan diterapkannya metode ini, serangan hama pada tanaman kopi dapat dikurangi, sehingga kualitas dan kuantitas hasil panen dapat meningkat. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Yellow trap ini ternyata mudah dibuat dan kami optimis bisa diterapkan di lahan kopi kami,” ujar Asror Nawawi anggota POKTAN Among Tani.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN UNDIP yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat desa dalam mengatasi permasalahan pertanian. Selain pelatihan ini, Tim II KKN UNDIP juga akan menggelar beberapa program lain yang berfokus pada pengembangan potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kertosari.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani di Desa Kertosari semakin mandiri dalam mengelola tanaman kopi mereka, serta mampu menerapkan teknologi tepat guna untuk mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan.
Leave a Comment