Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah, Teguh Adi Saputro, yang bertindak sebagai penanggung jawab divisi lingkungan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), telah mengkoordinasikan penyaluran bubuk Abate di Desa Karangrowo, khususnya di RW 1 dan RW 2. Penyaluran ini bertujuan utama untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah.
Pada tanggal 3 Maret 2024, penyaluran bubuk Abate dilaksanakan secara langsung dari rumah ke rumah di RW 1 dan RW 2 Desa Karangrowo. Langkah ini diambil karena pencegahan dalam bentuk bubuk Abate telah terbukti efektif membunuh jentik-jentik nyamuk, sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit.
Sebelum dilaksanakannya penyaluran, pengumuman telah disampaikan di masjid dan mushola setempat agar seluruh warga mengetahui tentang kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan partisipasi maksimal dari masyarakat dalam upaya pencegahan tersebut.
Teguh menyampaikan bahwab dampak dari penyaluran bubuk Abate ini cukup signifikan, karena telah berhasil membunuh perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk di Desa Karangrowo. Tanggapan positif pun datang dari masyarakat, yang merasa sangat terbantu dengan adanya program pencegahan ini.
“Untuk mengevaluasi efektivitas program, pihak puskesmas setempat akan melakukan evaluasi dua minggu setelah penyaluran bubuk Abate dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menilai dampak nyata dari kegiatan pencegahan yang telah dilaksanakan bersama-sama oleh masyarakat dan pihak terkait.” Tambah Penangung Jawab divisi Lingkungan. (ryan)
Tinggalkan Komentar