Kendal, Bestarinesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarag (UPGRIS) Kelompok 122 Desa Tegorejo bersama Tim Pengabdian dari Dosen UPGRIS, mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada kelompok PERKEBAR (Persatuan Kepang Barong Desa Tegorejo) di Aula Balai Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal pada hari Sabtu, (30/3/24).
Program ini merupakan program khusus lanjutan dari KKN Kelompok 122, bersama dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) dari rangkain kegiatan KKN lolos pembiayaan pengabdian masyarakat di lingkup kampus UPGRIS tahun 2024. Sasaran kegiatan ini merupakan kelompok kesenian PERKEBAR, kelompok ini merupakan wadah bagi pecinta seni dan penggiat pelestari tradisi seni barong.
Kegiatan yang dihadiri oleh 25 peserta yang merupakan anggota PERKEBAR, Dosen dari Tim Pengabdian UPGRIS, serta 14 mahasiswa KKN UPGRIS Desa Tegorejo, dimulai dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdi, Dr. Donny Anhar F, S.Si., M.Pd., kemudian dilanjut agenda pelatihan kepada teman teman PERKEBAR. Terdapat dua pemateri yang didatangkan yakni Fajar Rahmat Jaelani yang mengisi materi mengenai tentang “penggunaan youtube sebagai bulletin media literasi dan promosi kesenian” dan Anjar Widodo merupakan tokoh seniman yang mengisi materi mengenai “penguatan potensi seni barong sebagai objek pariwisata lokal”.
Muhammad Nailul Huda ketua kelompok KKN menyampaikan setelah melakukan, pertemuan dengan saudara Siful Asrofi salah satu anngota PERKEBAR, Tim KKN UPGRIS bersama Dosen Pendamping Lapangan berinisiatif untuk mengadakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dalam rangka mendorong dan membantu upaya pelestarian kesenian barongan teman – teman PERKEBAR di Desa Tegorejo Ini.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengenalan media digital sebagai trobosan baru dalam mempromosikan kesenian barong, digitalisasi dalam pengelolaan dan juga sebagai teknis promosi seni sebagai upaya pelestarian seni barong ini menjadi cara yang mampu mengoptimalkan eksistensi seni barong ini di masyarakat.
“PERKEBAR merupakan kelompok keseian barongan di antara beberapa kelompok barongan lainnya di kecamatan Pegandon, walaupun memiliki usia yang cukup tua, namun eksistensinya masih cukup rendah, hal itu dikarenakan berbagai kendala, seperti minimnya jaringan relasi dan kurangnya kemampuan dalam segi mempromosikan dengan pemanfaatan teknologi. Kelompok barongan ini harus tetap ada dan tetap lestari, karena sebagai icon dan objek wisata lokal yang merupakan warisan budaya tak benda.” Tambah Muhammad Nailul Huda.
“Salah satu tantangan lainnya yang dihadapi teman – teman Kelompok PERKEBAR ini yakni musik klasik yang menjadi ciri khas mereka ketika tampil yang mengiringi penari barongan dan jaranan, sedangkan masyarakat sekarang ini lebih menyukai alunan iringan musik yang mengadopsi lirik lagu dangdut, sehingga minat masyarakat yang mengundang kelompok barongan PERKEBAR ini menjadi menurun. Kelompok barongan ini perlu mengoptimalkan kemandirian, artinya tidak hanya menunggu undangan tanggapan untuk tampil, namun juga harus mengadakan kegiatan yang dikelola sendiri untuk dapat menampilkan kesenian barongan kepada masyarakat, karena pada dasarnya pertunjukan barongan ini selalu ramai didatangi pengunjung, apapun iringan musiknya pertunjukan ini tidak pernah sepi pengunjung.” ujar Om Anjar yang merupakan pemateri kegiatan ini.
Sejauh ini kelompok PERKEBAR belum memiliki akun Youtube sendiri sebagai media promosi karena itu, teman – teman PEREKABAR juga diajarkan cara menarik minat masyarakat dengan promosi melalui aplikasi youtube. Mereka diajari cara membuat nama akun yang cocok, membuat judul vidio yang menarik, membuat deskripsi vidio yang sesuia dan cara membuat topik vidio yang mudah, namun bisa meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap kesenian barong ini. Konten-konten yang disajikanpun tidak hanya vidio ketika mereka tampil di sebuah panggung, namun konten-konten ringan yang memiliki nilai edukatif akan mencuri perhatian masyarakat untuk sekedar menonton maupun menjadi follower.
Harapannya setelah ada pelatihan PKM ini, ada peningkatan kegiata dari teman-teman PERKEBAR, dan juga membuka stakeholder dan pihak-pihak luar dalam membantu melestarikan kesenian barongan ini. Jangan rame jika negara lain ingin memilikinya, sedangkan kita yang sudah memiliki tidak merawat dan memberi apresiasi kepada mereka. (azs)
Tinggalkan Komentar