Jepara, Bestarinesia.com – Warga Desa Teluk Awur kembali menggelar tradisi Wiwitan pada Kamis, 20 Maret 2025. Tradisi turun-temurun ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat, khususnya para petani padi, atas berkah panen yang melimpah. Wiwitan menjadi kelanjutan dari prosesi Uler-Uler, yang sebelumnya telah dilaksanakan pada Februari 2025.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 08 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) turut serta dalam penyelenggaraan acara ini. Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu memperkenalkan serta menjaga eksistensi tradisi ini di kalangan generasi muda agar tetap lestari.
Acara berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Jepara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jepara, Camat Tahunan, Danramil Tahunan, serta Kapolsek Tahunan. Prosesi Wiwitan sendiri dilaksanakan setelah shalat tarawih, berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat.
Menjelang akhir acara, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara mengadakan diskusi interaktif dengan warga, khususnya para petani. Diskusi ini membahas berbagai isu pertanian, termasuk strategi peningkatan hasil panen, pemanfaatan teknologi pertanian, serta upaya pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani.
Melalui tradisi Wiwitan, masyarakat Desa Teluk Awur tidak hanya mengekspresikan rasa syukur atas panen yang melimpah, tetapi juga memperkuat kebersamaan serta melestarikan nilai-nilai budaya warisan leluhur. Diharapkan, tradisi ini dapat terus berlangsung di masa mendatang sebagai bagian dari identitas budaya lokal yang tetap relevan di era modern.
Tinggalkan Komentar