Batang, Bestarinesia.com- Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Afni Diva Runnavilla dari program studi Biologi, menggelar edukasi cara pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi eco enzyme. Pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Balai Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang menjadi saksi dari antusias ibu-ibu PKK dan kader kesehatan dalam mengikuti kegiatan edukasi. Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini bertujuan untuk memberikan solusi pengolahan sampah organik khususnya sampah rumah tangga menjadi produk bermanfaat bagi lingkungan.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi produk eco enzyme oleh Afni Diva Runnavilla. Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi sampah dapur seperti kulit buah dan sisa sayuran dengan campuran molase berupa gula jawa dan air, selanjutnya kombinasi bahan ini akan menghasilkan enzim. Cairan enzim ini memiliki berbagai manfaat, diantaranya sebagai pupuk tanaman, pembersih lantai, pengusir serangga, penjernih udara, sabun pel, sabun pencuci buah dan sayur, hingga hand sanitizer.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dilakukan secara terbuka. “Eco enzyme ini dibuat dari sampah-sampah organik, apakah produk eco enzyme yang dihasilkan tidak berbau sampah atau busuk?” ujar Ibu Wati selaku audiens yang nampak penasaran.
Afni Diva Runnavilla selaku narasumber menyampaikan “Pembuatan eco enzyme ini akan melalui serangkaian proses fermentasi limbah oleh bantuan mikroorganisme, berupa bakteri dan jamur. Beberapa tips agar produk eco enzyme yang dihasilkan tidak berbau busuk yaitu pembuatan produk menggunakan bahan-bahan aromatik seperti kulit jeruk, lemon, maupun mangga. Selain itu, gunakan perbandingan bahan yang tepat yaitu gula jawa : kulit buah dan sisa sayuran : air adalah 1 : 3 : 10, kombinasi bahan dalam wadah harus diaduk secara teratur 1 minggu sekali selama kurang lebih tiga bulan, tempatkan eco enzyme pada tempat yang sejuk dan gelap, serta gunakan wadah pembuatan eco enzyme yang bersih bebas dari kontaminasi,” ujar Afni Selaku narasumber.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta. Dalam sesi tanya jawab, banyak dari ibu-ibu yang tertarik untuk segera mempraktikkan pembuatan eco enzyme di rumah, terutama setelah mengetahui berbagai manfaatnya yang luas. “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini karena menambah wawasan kami bahwa ternyata sampah rumah tangga yang biasanya di buang sia-sia di tempat penampungan sampah memiliki nilai guna yang tinggi. Selain bisa mengurangi sampah, eco enzyme ini ternyata bisa digunakan untuk banyak hal, terutama sebagai pupuk cair pada tanaman. Saya ingin segera mencobanya di rumah,” ungkap Ibu Ning selaku kader kesehatan Desa Penundan.
Adanya edukasi ini, diharapkan ibu-ibu PKK dan kader kesehatan di Desa Penundan dapat mempraktikkan pembuatan eco enzyme di rumah masing-masing, sehingga dapat mengurangi keberadaan sampah rumah tangga yang umumnya di buang di tempat penampungan sampah menjadi produk yang bermanfaat, bahkan dapat dijadikan produk usaha yang mendatangkan keuntungan, serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan Desa Penundan.
Melalui kegiatan ini, para ibu kader diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengolahan sampah organik di lingkungan mereka, sekaligus mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik dan ramah lingkungan. Dengan demikian, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi, dan sehat di Desa Penundan dapat segera terwujud.
Editor: M. Zainudin Aklis
Tinggalkan Komentar