Home » Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Perkenalkan Alat Monitoring kualitas Air pada Pembudidaya Ikan Lele di Dusun Sumberejo

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Perkenalkan Alat Monitoring kualitas Air pada Pembudidaya Ikan Lele di Dusun Sumberejo

Karanganyar, Bestarinesia.com – Pada 26 Juli 2024, telah dilaksanakan kegiatan pelatihan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembudidaya ikan lele mengenai pentingnya pemantauan kualitas air kolam demi meningkatkan produktivitas hasil pembibitan. Program pelatihan alat kualitas air dilakukan oleh Dafatkhur Rohman Ulil Al Bab dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang dijadikan sebagai program kerja monodisiplin.

Budidaya bibit lele merupakan salah satu kegiatan yang populer dilakukan oleh warga di Dusun Sumberejo, Desa Botok, Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar. Akan tetapi, pembudidaya ikan lele sering kali menghadapi masalah terkait kualitas air yang tidak optimal. Faktor-faktor seperti kekeruhan air, suhu, dan pH yang tidak seimbang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan bibit lele. Oleh karena itu, penting bagi pembudidaya ikan lele untuk memantau dan mengendalikan kualitas air secara rutin.

Dalam upaya untuk membantu pembudidaya ikan lele, Dafatkhur mencoba memberikan informasi terkait alat kualitas air yang yang bernama pH meter. pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan (pH) dalam air budidaya. Dengan menggunakan pH meter, pembudidaya dapat memastikan bahwa air berada dalam kisaran pH yang aman dan sesuai untuk keperluan budidaya ikan. pH meter terdiri dari sensor suhu dan sensor pH yang nantinya akan muncul dilayar display.

Pada kegiatan pelatihan oleh Dafatkhur memberikan penjelasan terkait tujuan dan manfaat penggunaan pH meter sebagai alat monitoring serta memberikan pengetahuan dasar mengenai indikator kualitas air dan cara menginterpretasikan data yang dihasilkan oleh alat tersebut. Selanjutnya, memberikan pelatihan praktis kepada pembudidaya ikan lele mengenai penggunaan alat monitoring, mulai dari mengajarkan cara menghidupkan alat, mengkalibrasi sensor, hingga cara perawatan alat secara berkala.

Dengan adanya program pelatihan ini diharapkan para pembudidaya menjadi lebih sadar akan risiko yang dapat timbul akibat kualitas air yang buruk dan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan serta keterampilan para petani dalam mengatasi masalah tersebut.

Dengan alat monitoring kualitas air yang diberikan, pembudidaya ikan lele dapat memantau kualitas air secara rutin dan dapat mengambil langkah-langkah korektif yang tepat untuk menjaga kesehatan ikan dan mencegah penurunan produksi.

 

Penulis : Dafatkhur Rohman Ulil Al Bab

Dept/Fak : Akuakultur /FPIK

DPL : Ahmad  Ainun Najib., S.H., M.H.

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *