Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Mahasiswa KKN dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mempersembahkan upaya luar biasa dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi anti-perundungan untuk anak-anak di SD Wujil 01. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah paradigma terkait perundungan di kalangan pelajar.
Dalam kegiatan yang digelar pada hari Jumat, 8 Maret 2024, mahasiswa KKN Kelompok 79 UPGRIS yang bertugas di wilayah Kelurahan Wujil turut serta dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada anak-anak SD Wujil 01 tentang bahaya perundungan dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi semua.
“Kami ingin membantu mengubah mindset anak-anak terkait perundungan. Melalui kegiatan ini, kami berharap kejadian perundungan yang sekarang ini sedang marak terjadi dapat terhindar. Selain itu kami ingin mengajarkan pentingnya menjalin pertemanan yang sehat dan saling menyayangi,” ungkap Pelaksana Program Kerja, Fery.
Kegiatan tersebut mencakup penyampaian materi mengenai apa itu perundungan terutama yang terjadi di pertemanan anak sekolah dasar. Kemudian untuk memberi pemahaman yang sederhana kami juga memutarkan beberapa video edukatif mengenai peruundungan, agar anak-anak lebih tertarik sekaligus memahami mengenai apa itu perundungan. Pada sesi terakhir kami memberikan sesi tanya jawab sekaligus permainan kecil yang menjadi ruang kreatif serta wadah untuk anak-anak menceritakan pengalamannya mengenai perundungan yang mereka alami.
“Saya senang kakak-kakak KKN bisa mengajak kami belajar sekaligus bermain. Sekarang saya tahu bahwa kita tidak boleh mengganggu teman kita. Kita harus saling membantu dan melindungi teman kita” ujar Farhan, salah satu siswa kelas 4 SD Wujil 01.
Berlangsungnya kegiatan ini didukung penuh oleh Kepala Sekolah SD Wujil 01 beserta guru-guru lainnya. Untuk mencegah terjadinya perundungan pada linkungan pertemanan memang sangat perlu dilakukan sosialisasi. Anak-anak perlu paham bagaimana menciptakan pertemanan yang sehat. Sehingga mereka dapat bersekolah dengan perasaan aman dan nyaman. Hal tersebut tentunya sangatlah mempengaruhi psikis anak dan secara langsung dapat berimbas ke prestasi dan pencapaian anak.
“Penting melakukan sosialisasi pencegahan perundungan kepada anak sekolah dasar. Untuk mencegah terjadinya perundungan yang saat ini sedang marak terjadi. Semoga anak-anak SD Wujil 01 dapat memahami dan menerapkan perilaku positif dalam pertemanan dan mencegah adanya perundungan,” kata Ibu Kepala Sekolah SD Wujil 01.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meminimalisir kasus perundungan di sekolah dan menginspirasi upaya serupa di tempat-tempat lain. Mahasiswa KKN UPGRIS berjanji akan terus mendukung sekolah dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua individu.(azs)
Tinggalkan Komentar