Sukoharjo, Bestarinesia.com – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Program Studi Akuakultur menggelar pelatihan dan pendampingan pembuatan olahan pangan dari hasil perikanan, khususnya nugget ikan lele. Kegiatan yang bertajuk “Nugget Ikan Lele: Solusi Praktis untuk Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Stunting” ini diselenggarakan di Posyandu Balita Dukuh Mojorejo, diikuti oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari ibu-ibu dengan anak usia balita, bidan desa, dan seluruh kader posyandu.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu mengenai pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak, khususnya protein hewani yang banyak terkandung dalam ikan. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam mengolah ikan menjadi berbagai macam makanan yang menarik dan bergizi, khususnya mugget ikan lele, sehingga dapat mencegah stunting pada anak. Ikan lele diketahui mudah ditemui dan harga terjangkau, serta kaya akan protein tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka stunting di Indonesia, termasuk si Desa Mojorejo.
“Kami memilih nugget ikan lele karena selain bergizi dan berprotein tinggi, bentuknya yang menarik juga disukai oleh anak-anak,” ujar Arda, salah satu mahasiswa KKN yang menginisiasi program ini. “Dengan pelatihan ini, kami berharap ibu-ibu dapat membuat sendiri nugget ikan lele di rumah dan memberikannya sebagai makanan tambahan bagi anak-anak mereka,” lanjutnya, Sabtu (3/8/2024).
Selama kegiatan berlangsung, Arda memberikan materi mengenai kandungan gizi ikan lele, manfaatnya untuk tumbuh kembang anak, dan langkah-langkah pembuatan nugget ikan lele yang praktis dan higienis. Setelah sesi materi, Arda dibantu oleh Paulina secara langsung mempraktikkan pembuatan nugget ikan lele dengan didampingi oleh Mahasiswa Tim KKN UNDIP yang lain. Para ibu peserta tampak antusias mengikuti setiap tahap pembuatan, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan ikan lele, hingga pembentukan dan penggorengan nugget.
“Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya juga bisa belajar membuat makanan bergizi untuk anak saya,” ujar Ibu Surati, salah satu peserta pelatihan.
Selain pelatihan, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi kepada para kader posyandu tentang pentingnya memberikan makanan bergizi seimbang kepada anak balita dan cara mencegah stunting. Mahasiswa Tim KKN juga membagikan leaflet berisi langkah-langkah pembuatan nugget ikan lele yang dapat dibuat di rumah dan pembagian produk testimonial kepada para ibu-ibu dan juga anak-anak.
Dengan adanya program ini, diharapkan para ibu di Desa Mojorejo dapat lebih kreatif dalam mengolah makanan bergizi untuk si buah hati mereka. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan konsumsi ikan di kalangan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan.
Tinggalkan Komentar