Salatiga, Bestarinesia.com. Menuju Sekolah Adiwiyata, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), kelompok 93 melakukan pelatihan pembuatan kompos di SDN Tingkir Lor 2, Salatiga, pada hari Rabu (28/2/2024).
Pembuatan kompos bertujuan agar peserta didik mampu memilah sampah. Antara sampah organik dan non-organik. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Suharti, S.Pd.SD., selaku kepala sekolah SDN Tingkir Lor 2:
“Pada akhirnya kan terbiasa untuk mengurangi sampah yang awalnya dibuang lalu dikelola menjadi pupuk,” ujarnya.
Keberlanjutan dari kegiatan pelatihan kompos ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik. Rasa tanggung jawab terhadap menjaga lingkungan sekitar.
“Nanti jadi tanggung jawab anak, setiap anak satu tanaman. Pelihara dengan pupuk itu,” tambahnya.
Pelatihan pembuatan kompos sangat bermanfaat bagi peserta didik SDN Tingkir Lor 2. Sebab, pelatihan ini mencangkup semua aspek pembelajaran yang terdapat di dalam sekolah. Mulai dari pembiasaan, lingkungan, dan kesehatan.
“Ada hubungannya dengan kebersihan, kesehatan, dan mewujudkan visi dan misi kita dalam sekolah menuju ke penerapan Adiwiyata,” tutupnya.
Tentunya, pelatihan pembuatan kompos tidak terlepas dari antusias peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari peserta didik yang mengikuti kegiatan pelatihan secara saksama.
“Peserta didik sangat antusias ketika mengikuti kegiatan ini. Hal ini bisa dilihat dari keterlibatan peserta didik secara aktif,” ujar Pipit Syafa’ati, salah satu mahasiswi KKN UPGRIS, kelompok 93. (Radit)
Tinggalkan Komentar