Home » KKN UPGRIS Kelompok 88 Luncurkan Program Bimbel di Desa Watuagung

KKN UPGRIS Kelompok 88 Luncurkan Program Bimbel di Desa Watuagung

Mahasiswa kuliah erja nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berinsiatif meluncurkan program bimbingan belajar untuk anak-anak pada hari Jumat, 8 Maret 2024 bertempat di perpustakaan balai desa. Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ruang edukasi pemahaman mata pelajaran yang telah disampaikan atau akan disampaikan di sekolahan.

Ahmad Nur Syamsudin mengatakan bahwa manfaat dari kegiatan ini, dapat meningkatkan pemahaman akademis anak-anak dan sebagai sarana untuk membangun hubungan yang berkelanjutan antara mahasiswa dan masyarakat lokal. Dalam sesi-sesi bimbingan belajar untuk menarik minat dan antusias belajar peserta, mahasiswa menggunakan pendekatan yang interaktif dan berbasis pada kebutuhan individu anak-anak.

“Program ini diinisiatifi sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya pendidikan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan yang interaktif dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di lingkungan tersebut. Kegiatan ini juga menjadi ajang para mahasiswa menjalin silaturahmi dengan masyarakat” Ujar Ahmad Nur Syamsudin, selaku ketua kelompok

Bimbingan belajar ini ditentori langsung oleh mahasiswa KKN. Anak-anak yang hadir akan dibagi menjadi kelompok dan akan diberikan bimbingan oleh tentor. Tidak hanya memberikan bimbingan belajar saja, mahasiswa juga sharring bersama anak-anak sekitar dengan berbagi motivasi dan pengalaman guna memupuk semangat anak-anak setempat dalam proses pendidikan bahkan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun menggapai cita-cita.

“Saya senang dengan adanya bimbel di perpustakaan desa yang diajar kakak-kakak KKN. Jadi, saya bisa lebih paham pelajaran. Kakaknya juga asik semua, ia berbagi cerita dan saya termotivasi. Aku terinspirasi juga dari kakaknya.” Ujar Asyifa, salah satu sisw

Masyarakat setempat memberikan respon positif dengan diadakannya program tersebut. Untuk membiasakan anak-anak belajar perlunya ada kegiatan bimbingan belajar ditengah maraknya kecanduan anak terhadap gadget untuk game.

“Bimbingan belajar ini sangat diperlukan untuk mengurangi kecanduan anak-anak terhadap hp sehingga mereka bisa belajar kembali materi yang sudah disampaikan atau akan disampaikan di sekolahan.” Ujar Bu Eni, warga sekitar.

Dengan dukungan dari masyarakat setempat, program bimbingan belajar ini diharapkan dapat menjadi bagian yang berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di desa Watuagung. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini bukan hanya tentang memberikan bantuan pendidikan, tetapi juga tentang menciptakan perubahan positif yang berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan.(azs)

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *