Semarang, Bestarinesia.com – Mahasiswa Kelompok 49 dari Universitas PGRI Semarang telah meluncurkan program kerja kuliah kerja nyata (KKN) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan membantu legalitas Usaha di Kelurahan Karang Tempel, Semarang. Proyek ini difokuskan pada penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai alat pembayaran untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut. Minggu (3/3/2024)
Dalam upaya mendukung UMKM lokal, Kelompok KKN 49 Universitas PGRI Semarang telah menginisiasi serangkaian pelatihan praktis tentang QRIS. Melalui pelatihan ini, mereka memberikan pemahaman mendalam tentang cara penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi bisnis, keuntungan penggunaan QRIS bagi pemilik UMKM, dan langkah-langkah praktis untuk mengimplementasikannya dalam bisnis sehari-hari.
“Saat ini, teknologi berkembang pesat dan sebagai mahasiswa, kami merasa penting untuk membantu masyarakat lokal agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk kemajuan usaha mereka,” ungkap Puput, anggota Kelompok 49 Universitas PGRI Semarang.
Selain pelatihan QRIS, kelompok ini juga memberikan bimbingan mengenai proses pembuatan NIB kepada warga yang berminat memulai usaha. NIB merupakan identitas resmi bagi pelaku usaha yang terdaftar di Indonesia, yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha secara legal.
“Kami berusaha memberikan pemahaman tentang pentingnya memiliki legalitas usaha melalui NIB. Dengan legalitas yang sah, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih diakui secara formal dan mendapatkan akses yang lebih mudah dalam berbagai hal, seperti perizinan dan akses ke pembiayaan,” tambah Bayu, anggota kelompok yang lain.
Partisipasi aktif masyarakat Karang Tempel dalam kegiatan ini sangat menggembirakan. Mereka menyambut baik pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh Kelompok KKN 49 Universitas PGRI Semarang, menyatakan bahwa hal ini memberikan dorongan baru dalam mengembangkan usaha mereka.
Ibu Sarah, salah satu peserta pelatihan QRIS, menyatakan, “Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang saya bisa menerapkan QRIS di toko saya dan melihat dampak positifnya dalam peningkatan transaksi dan kenyamanan pelanggan.”
Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, Kelompok KKN 49 Universitas PGRI Semarang berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan dan perkembangan masyarakat Karang Tempel. Melalui proyek ini, mereka berharap dapat meningkatkan literasi digital serta legalitas usaha di wilayah tersebut, sehingga mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian lokal.(azs)
Tinggalkan Komentar