Home » Keren! Bersama Masyarakat Desa Penundan, Mahasiswa KKN Undip Gencarkan Pilkada Sehat Jelang Pilkada Jawa Tengah 2024

Keren! Bersama Masyarakat Desa Penundan, Mahasiswa KKN Undip Gencarkan Pilkada Sehat Jelang Pilkada Jawa Tengah 2024

Kabupaten Batang, Bestarinesia.com- Setelah selesainya pemungutan dan rekapitulasi suara pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif 2024, masyarakat Indonesia kini bersiap menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Pilkada serentak ini, yang akan dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah, akan digelar pada tanggal 27 November 2024.

Pelaksanaan Pilkada serentak ini telah diamanatkan dalam Pasal 201 ayat (8) Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang- Undang.

Dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pilkada serta potensi permasalahan seperti politik uang yang sering terjadi, mahasiswa KKN dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Efrain Lundu Sihombing, melakukan program edukasi mengenai Pilkada sebagai langkah preventif guna mewujudkan Pilkada Jateng yang sehat. Kegiatan ini berlangsung di Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, pada tanggal 20 Juli 2024.

Tujuan dari program edukasi ini adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, mencegah politik uang dan kecurangan lainnya, serta mengajarkan cara melaporkan pelanggaran tersebut untuk menjaga integritas pemilu. Program ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat dan dihadiri oleh seluruh perangkat desa, termasuk Kepala Desa, Kader Karang Taruna, Kader IPNU & IPPNU, serta tokoh masyarakat.

Pelaksanaan edukasi Pilkada ini terdiri dari kegiatan sosialisasi yang mencakup tiga materi utama. Pertama, latar belakang dilaksanakannya Pilkada dan pentingnya partisipasi aktif masyarakat. Kedua, bentuk-bentuk pelanggaran yang sering terjadi dalam Pilkada, seperti politik uang, kampanye hitam, dan manipulasi suara. Ketiga, cara melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi, termasuk langkah-langkah konkret yang harus diambil oleh warga jika menemukan indikasi kecurangan.

Selain memberikan edukasi melalui sosialisasi, Efrain Lundu Sihombing juga membagikan poster dan e-poster yang berisikan informasi mengenai larangan dan cara melaporkan berbagai bentuk pelanggaran yang sering terjadi dalam Pilkada. Poster-poster ini diharapkan dapat menjadi alat bantu visual yang efektif dalam menyebarkan informasi penting tersebut kepada masyarakat luas.

Efrain menegaskan bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar informasi satu arah, tetapi juga membuka ruang diskusi interaktif dengan warga desa. “Kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga menjadi aktor aktif yang berperan dalam menciptakan Pilkada yang bersih dan sehat,” ujar Efrain.

Dalam diskusi yang berlangsung, banyak warga yang menyampaikan kekhawatiran mereka terkait praktik politik uang yang kerap terjadi. Beberapa warga juga berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tawaran-tawaran tidak etis dari pihak-pihak tertentu selama proses pemilihan sebelumnya. Melalui diskusi ini, Efrain mampu memberikan penjelasan mendalam dan memberikan solusi praktis bagi warga untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Edukasi ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam memahami betapa pentingnya menjaga integritas Pilkada,” ungkap seorang tokoh masyarakat Desa Penundan. “Dengan informasi yang kami dapatkan hari ini, kami merasa lebih siap untuk berpartisipasi dalam Pilkada dengan cara yang benar dan tidak tergiur dengan iming-iming politik uang.”

Secara keseluruhan, Efrain Lundu Sihombing berharap agenda edukasi ini dapat menjadi modal awal bagi masyarakat, khususnya warga Desa Penundan, dalam menentukan calon-calon pemimpin yang dapat menjadi katalisator penggerak aspirasi masyarakat di pemerintahan. Ia juga berharap kegiatan ini dapat membantu menyegarkan budaya pemilihan yang baik dan bersih, serta mencegah praktik-praktik kecurangan yang dapat merusak proses demokrasi.

Dengan semangat yang sama, Efrain dan rekan-rekannya dari Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan edukasi serupa di berbagai desa lainnya, guna memastikan Pilkada Jateng 2024 berjalan dengan jujur, adil, dan berintegritas. “Ini adalah langkah kecil kami dalam mewujudkan demokrasi yang lebih baik untuk Indonesia,” pungkas Efrain.

 

 

Editor: M. Zainudin Aklis

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *