Kab. Semarang, Bestarinesia.com – Kegiatan penyuluhan kesehatan mental diselenggarakan dalam rangka pengabdian dosen yang berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 73 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dilaksanakan pada hari Jumat, 1 Maret 2024 di MTs Hasyimiyah Jl. Kuarsa no 8, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Dalam penyuluhan di madrasah terakreditasi B yang memiliki 118 siswa ini, turut melibatkan empat dosen UPGRIS yaitu Dr. Padmi Dhyah Yulianti, S.Psi., M.Psi., Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Psi. MA., Primaningrum Dian, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Dr. Yovitha Juliejatiningsih, M.Pd.
Muhammad Nur Arif menyampaikan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terkait kesehatan mental dan menjaga keadaan psikologis serta penyuluhan ini difokuskan pada pelatihan keterampilan diri.
“Sejumlah empat materi yang diberikan oleh tim pengabdian yang berupa Meningkatkan Pengenalan Diri Remaja, Membentuk Kebiasaan Sehat, Penguatan Hubungan yang Saling Menghormati, dan Membangun Keterampilan Memecah Masalah dan Membangun Tim yang Kolaboratif dan Efektif.” Tambah Nur Arif yang Ketua KKN Kalisidi.
Kegiatan penyuluhan tersebut melibatkan beberapa pihak. Sebagai pemateri, diisi oleh tim pengabdian yang terdiri empat dosen dari program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPGRIS. Untuk peserta, diisi oleh siswa MTs Hasyimiyah dari kelas 7, 8, dan 9. Untuk kepanitiaan dari mahasiswa KKN.
Hanif Daffa Praditya mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan ini dirancang untuk membantu MTs Hasyimiyah mengatasi berbagai permasalahan siswa dalam mengembangkan keterampilan diri seperti kurangnya kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, kesulitan merencanakan dan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara efisien, kesulitan mengidentifikasi dan mengatasi masalah secara efektif, perasaan kurang yakin dengan kemampuan diri dan rasa takut menghadapi tantangan baru, kesulitan dalam mengelola emosi dengan baik, dan ketidakjelasan tentang tujuan hidup dan karir.
“Penyuluhan tersebut berdampak positif terhadap siswa. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan sesudah dan seusai penyuluhan, pemahaman siswa terkait pengenalan diri menunjukkan peningkatan. Hal tersebut juga dipengaruhi ketersediaan pihak sekolah sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.” Tutur Hanif Daffa Praditya yang mengambil jurusan PGSD di UPGRIS.(dyn)
Tinggalkan Komentar