Home » Inovasi Alat Pengusir Hama Monyet Berbasis Ultrasonik Diluncurkan di Desa Lerep

Inovasi Alat Pengusir Hama Monyet Berbasis Ultrasonik Diluncurkan di Desa Lerep

Semarang,Bestarinesia.com- Masyarakat Desa Lerep kini dapat bernafas lega setelah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN )Tematik Desa Lerep Tahun 2024 dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) memperkenalkan alat pengusir hama monyet berbasis teknologi ultrasonik pada Jumat (27/12). Inovasi ini dirancang untuk mengatasi permasalahan serangan hama monyet yang selama ini merugikan para petani, terutama saat musim buah tiba.

Permasalahan ini telah lama menjadi tantangan besar bagi petani Desa Lerep, dengan monyet-monyet yang sering merusak tanaman dan menurunkan hasil panen. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga mengganggu kesejahteraan masyarakat yang mengandalkan hasil pertanian sebagai sumber pendapatan utama.

Mahasiswa KKN Tematik Undip mendesain alat ini untuk memancarkan gelombang ultrasonik pada frekuensi tertentu yang tidak disukai oleh monyet, namun aman bagi manusia dan satwa lain. Alat ini bekerja secara kontinu tanpa menggunakan sensor tambahan, sehingga lebih sederhana, hemat energi, dan mudah digunakan.

“Alat ini merupakan hasil kajian dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan warga Desa Lerep. Kami berharap dapat membantu petani mengatasi hama monyet secara efektif dan ramah lingkungan,” ungkap salah satu mahasiswa tim KKN.

Alat Pengusir Hama Monyet Berbasis Ultrasonik. Dok. Pribadi

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Salah satu warga, Pak Hadi, yang telah mencoba alat ini mengungkapkan kepuasannya. “Setelah saya uji, alatnya bekerja dengan baik. Suara yang dikeluarkan tidak mengganggu manusia, dan saya berharap monyet serta hama lainnya tidak lagi mengganggu,” ujar Pak Hadi.

Perangkat Desa Lerep juga memberikan apresiasi terhadap upaya mahasiswa KKN Tematik 2024. Kepala Desa Lerep menyampaikan harapannya agar inovasi ini bisa terus dikembangkan dan menginspirasi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi serupa.

Setelah tahap uji coba yang sukses, alat ini diserahkan kepada warga Desa Lerep yang membutuhkan. Mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan kepada warga untuk memastikan mereka dapat menggunakan dan merawat alat tersebut secara optimal.

Program ini membuktikan bahwa kontribusi mahasiswa melalui KKN tidak hanya memberikan pengalaman lapangan yang berharga, tetapi juga menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, inovasi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Lerep. (adm)

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *