Semarang, Bestarinesia.com – Pada Sabtu, 15 Februari 2025, Kelompok 29 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berupaya mengatasi permasalahan lingkungan di Kelurahan Mijen, Kota Semarang dengan melakukan penanaman biopori. Metode sederhana namun efektif ini bertujuan untuk meningkatkan resapan air serta mengurangi risiko banjir.
Mahasiswa KKN 29 UPGRIS terlibat langsung dalam kegiatan ini dengan dukungan Lurah Mijen, Ibu Dyah Budi Yuniarti, S.Sos., M.M. Penanaman biopori dilakukan di tujuh titik di lingkungan Kelurahan Mijen. Lubang-lubang kecil yang terbentuk dari biopori memungkinkan air hujan meresap lebih cepat ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi genangan air dan risiko banjir, terutama di daerah perkotaan seperti Mijen. Selain itu, peningkatan resapan air juga membantu mengurangi volume air limpasan yang berpotensi menyebabkan banjir.
Selain sebagai solusi banjir, biopori juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah organik rumah tangga. Sampah yang terurai di dalam biopori akan menghasilkan kompos yang kaya nutrisi dan dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.
Melalui penanaman biopori ini, mahasiswa KKN 29 UPGRIS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Mijen.(*)
Tinggalkan Komentar