Magelang, Bestarinesia.com – Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan Zona 8 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah resmi ditutup di SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Ahad (23/3/2025). Kegiatan ini merupakan putaran terakhir setelah sebelumnya digelar di Blora, Pati, Pemalang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Sukoharjo. Mengusung tema “Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan” (GEMUKKAN), acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan guru dan siswa.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang, KH. Achmad Izzudin, Lc., M.Si., atau yang akrab disapa Gus Din, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengungkapkan rasa syukur karena LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah telah mempercayakan Magelang sebagai tuan rumah dalam program GLM Ramadan. Ia juga menyoroti bahwa LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Magelang merupakan cabang dengan jumlah madrasah dan sekolah terbanyak kedua di Jawa Tengah. Menurutnya, hal ini harus menjadi motivasi agar lebih banyak lagi generasi yang aktif dalam dunia literasi. Ia berharap Ma’arif NU Kabupaten Magelang mampu menjadi motor penggerak utama bagi seluruh kegiatan pendidikan yang berada di bawah PCNU Kabupaten Magelang.
Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani, menegaskan bahwa tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil asesmen PISA 2022, Indonesia berada di peringkat 100 dunia dalam literasi. Bahkan, dari 85 negara yang mengikuti asesmen internasional tersebut, Indonesia berada di peringkat lima terbawah. Ia menyebut bahwa tingkat literasi Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara kecil seperti Singapura, Brunei, dan Filipina. Fakhruddin juga menyoroti lemahnya keterampilan berpikir kritis masyarakat Indonesia. Menurutnya, saat ini budaya literasi di masyarakat hanya sebatas membaca WhatsApp dan media sosial, yang tentu saja mengkhawatirkan karena menyangkut peradaban bangsa. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa di lingkungan Ma’arif NU, gerakan literasi akan terus digalakkan dan tidak boleh tergantikan oleh hal lain.
Program GLM Ramadan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan literasi siswa dan guru. Para siswa didorong untuk aktif menulis serta menerbitkan majalah, buletin, dan mading sekolah. Sementara itu, bagi para guru, program ini menjadi ajang pengembangan diri melalui penulisan karya ilmiah. Fakhruddin juga menantang LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Magelang untuk meraih prestasi dalam Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) ke-XIII tahun 2025, yang akan diselenggarakan di Kabupaten Wonosobo pada September mendatang. Ia berharap Magelang dapat menempati posisi juara satu, dua, atau tiga, karena selama ini selalu berada di posisi mengejar daerah-daerah lain dalam hal prestasi. Untuk itu, ia mendorong agar persiapan pembinaan dilakukan secara maksimal dalam tujuh bulan ke depan.
Sebagai bentuk apresiasi, Fakhruddin Karmani menyerahkan sertifikat penghargaan kepada SMK Ma’arif Kota Mungkid sebagai Sekolah Penggerak Literasi dalam program GLM Ramadan LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah 2025. Dalam acara pembukaan, hadir pula Ketua LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Magelang M. Nurdin Syafi’i, M.Si., Kepala SMK Ma’arif Kota Mungkid Ngungun Bayu Santoso, M.Si., serta 62 peserta yang terdiri dari guru dan siswa.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh beberapa narasumber, di antaranya Dr. Hamidulloh Ibda (Koordinator GLM Plus & Wakil Rektor INISNU Temanggung), Abdul Arif (Dosen FIPP UNNES & Tim GLM), Niam At-Majha (Sastrawan & Editor Sastra Maarifnujateng.or.id), serta Syaiful Mustaqim (Gus Taqim) (Pemimpin Redaksi Soearamoeria.com). Pada sesi kedua, Gus Taqim membawakan materi tentang strategi penulisan dan rilis berita di media massa. Ia menjelaskan bahwa saat ini ada pergeseran tren dalam dunia jurnalistik, di mana publikasi di media cetak semakin berbayar, sementara media online menjadi pilihan utama untuk membangun branding secara lebih efektif. Selain itu, ia menegaskan bahwa berita dan artikel populer memiliki perbedaan mendasar. Dalam berita, penulis tidak diperkenankan memasukkan opini pribadi, sedangkan dalam artikel opini, penulis masih diperbolehkan mengutip berita sebagai pendukung gagasannya.
Dengan berakhirnya GLM Ramadan Zona 8, diharapkan semangat literasi di kalangan guru dan siswa LP Ma’arif NU semakin berkembang. Program ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis literasi, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan literasi nasional. (*)
Tinggalkan Komentar