Home » Gerakan Cegah Stunting di Desa Cabeyan Dimulai dari Dapur, Bola-bola Nasi Bergizi, Kunci Cegah Stunting ala Mahasiswa KKN TIM II Undip 2024

Gerakan Cegah Stunting di Desa Cabeyan Dimulai dari Dapur, Bola-bola Nasi Bergizi, Kunci Cegah Stunting ala Mahasiswa KKN TIM II Undip 2024

Sukoharjo, Bestarindonesia.com – Pada Selasa, 23 Juli 2024 – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro kembali berinovasi dalam upaya pencegahan stunting. Kali ini, mereka mengadakan kegiatan edukasi dan demo masak bola-bola nasi untuk ibu-ibu dan anak balita di Balai Desa Cabeyan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.

Secara fisik anak stunting akan terlihat lebih pendek dari teman sebayanya, namun yang lebih mengkhawatirkan adalah stunting mengakibatkan gangguan dalam perkembangan otak serta dapat menyebabkan risiko mengalami penyakit degeneratif (kanker, diabetes,hipertensi parkinson, alzheimer, dsb) saat dewasa. Pada akhirnya anak stunting memiliki produktivitas dan daya saing yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami stunting.

Dalam demo masak bola-bola nasi kali ini, Clarita Angel Tinambunan sebagai narasumber dalam kegiatan demo masak ini menunjukkan cara membuat bola-bola nasi yang bergizi dan menarik bagi anak-anak. Bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapatkan dan aman untuk dikonsumsi oleh balita. Dalam demo masak yang menarik, mahasiswa KKN menunjukkan secara langsung cara membuat bola-bola nasi dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan bergizi. Bahan-bahan seperti nasi, telur, sayuran, dan daging cincang diolah menjadi bola-bola kecil yang menarik dan disukai anak-anak.

“Anak saya biasanya susah makan, tapi setelah melihat demo masak ini, dia jadi tertarik untuk mencoba bola-bola nasinya,” ungkap Ibu S peserta demo masak kali ini.

Selain demo masak, mahasiswa juga memberikan materi tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif, makanan pendamping ASI yang bergizi, serta edukasi kepada ibu-ibu mengenai “Isi Piringku”

“Mari ibu-ibu berikan makanan bergizi seimbang buat anak-anaknya manfaatkan masa-masa emas perkembangan otak mereka dengan memberikan makanan yang bergizi tinggi untuk mereka” ujar Clarita Angel Tinambunan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka merasa terbantu dengan adanya demo masak dan materi yang disampaikan.Dengan semangat gotong royong, mahasiswa KKN Undip membuktikan bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti memberikan makanan bergizi kepada anak-anak. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.

Lanjut Membaca

Post navigation

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *